Tampilkan postingan dengan label CERITA SELINGKUH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CERITA SELINGKUH. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Desember 2015

Cerita Sek 2016 | Bercumbu dengan asisten ibuku



Kegemaranku menonton film porno berawal dari penemuan tidak terduga dibalik tumpukan lipatan sarung didalam lemari kamar om saya pada awal sekolah menengah pertama. berhubung dulunya satu-satunya media pemutar vcd-vcd pono tersebut ada di TV utama ruang tengah rumah saya, setiap malam saya 'berkeliaran' setelah seluruh penghuni rumah tertidur pulas. dari hari kehari, saya selalu penasaran dengan setiap 'penemuan' baru saya, dan terkadang perlu menunggu waktu lama untuk bisa menonton film-film baru koleksi om saya tersebut.

pada suatu hari, seluruh keluarga berpergian keluar kota, saya tidak ikut serta dalam perjalan inap 2 hari tersebut dengan alasan ada janji temu dengan teman-teman besok harinya. namun sayang, dirumah kebetulan mempekerjakan seorang 'asisten ibu' (untuk memperhalus kata pembokat), jadi saya tetap tidak leluasa untuk menonton film cabul temuan saya dan tetap perlu menunggu waktu yang tepat.



haripun berganti malam, saya sangat penasaran dengan film baru ini, dan memutuskan untuk memutar film pada tengah malam seperti biasa namun tingkat kewaspadaan sedikit berkurang dari biasanya. mulailah saya memutar film demi film yang sangat membuat konak.
kreeeekkk.. (pintu kamar Asisten Ibu terbuka).
saya pun kaget bukan kepalang beserta panik tiada tara.
berhubung kamar sang AI tepat berada disamping ruang tengah rumah saya.
sial...
remote VCD playernya macet..
filmpun terus berputar. namun saya beruntung, sang AI sedang ngantuk berat sehingga tidak terlalu memperhatikan apa yan sedang saya tonton, dan diapun terus menuju kamar mandi untuk buang air.
sekembalinya dia ke kamar, saya dapat mengatasi permasalahan pada remote tersebut. dan seolah-olah saya sedang nonton berita malam.
dia pun kembali tidur dikamarnya.

film pun hampir selesai ditonton semua. biasanya berakhir pada membuat bersin burung.namun kali ini lain, jantung saya berdegup kencang, memiliki hasrat untuk melihat barang wanita secara langsung, berhubung belum pernah.otak iblis saya memberi sinyal untuk mencoba mengintip barang sang AI.tanpa berpikir panjangpun saya memberanikan diri untuk memasuki kamarnya yang wangi.

kreeekkk..
dia terlelap pulas. jantungpun semakin tidak menentu dengan pikiran-pikiran jahat yang telah terlintas dibenak.
sayapun mengendap mendekatinya. dia mengenakan pakaian tidur tipis warna coklat. dia tidur terlentang, sehingga memudahkan saya memulai aksi saya.
saya mengelus wajahnya yang lumayan cantik, mulus sekali. dan tertarik untuk memegang payudaranya yang terlihat putingnya, karena dia sepertinya tidak mengenakan bra ketika tidur.
saya buka perlahan kancing bajunya, dan merentagkannya lebar. tertampak lah buah dada yang kencang berisi, putingnya yang berwarna merah kecoklatan pun terlihat jelas. saya pun semakin tak karuan, nafas, detak jantung, semuanya.
kemudian saya mencoba menurunkan celana pendekny, berhubung dipinggang hanya berbahan karet elasti, jadi mudah bagi saya untuk menurunkannya.
wooww..
saya terkejut ternyata dia tidak mengenakan pakaian dalam, nampaklah vagina dengan rambut yang sangat sangat jarang dan tampak tidak pernah dicukur itu, sangat bersih dan mulus kelihatannya. berhubung warna kulitnya adalah sangat putih, vaginanya berwana merah.
itu pertama kali saya melihat vagina secara langsung, namun berkeinginan untuk meneruskan aksi saya malam itu. mumpung..
sang AI pun masih terlelap, jadi kenapa tidak melanjutkan pekerjaan setengah jalan ini?
saya pun mulai memegangi puting, payudara dan vagina yang saya dambakan itu secara berurutan. mulusnya.
burung saya semakin berasa terbang.
lama kelamaan vaginanya menjadi basah dan sangat hangat.
terkagetlah saya ketika sang AI tersadar dan duduk sambil bertanya

"mas Dani, sedang apa? kenapa saya jadi 'begini'?...
"a..aa..anu.. emm.. " saya terbata-bata tak bisa menjelaskan.
"kamu mau apa? mau memperkosa saya?" tanyanya lagi.
"maaf, saya g bermaksud begitu, tadinya cuma...cuma..." jawab saya.
"cuma terangsang? habis nonton film jorok khan tadi?" tanyanya.
Dan sayapun terkaget, ternyata dia tahu saya tadi menonton film porno.
"saya tahu kok, dan saya sering ikut lihat secara diam-diam" dia berujar.
"Maaf, saya tadi cuma penasaran ingin melihat secara langsung apa yang ada di dalam film itu, cuma mau lihat vagina saja, sebab saya blum pernah" saya menyela.
"ya sudah, tak apa-apa" jawabnya tanpa membetulkan pakaiannya yang terbuka.
"kalau mau, saya tak apa-apa telanjang buat mas Dani, bahkan melayani lebih pun tak jadi masalah" tambahnya.
"namun saya memiliki permintaan, saya ingin memberi hadiah buat keluarga saya untuk akhir tahun ini" pintanya.
"apa itu?" tanya saya
"saya ingin memberi uang lebih dari gaji saya untuk makan dan beli baju baru buat keluarga saya" jawabnya.

dan sayapunmenyanggupi permintaannya dengan mempergunakan uang tabunganku..

sang AI, yang bernama Sarah itu masih belia, berumur sekitar 18 tahun, berkulit putih bersih dan memiliki tubuh langsing yang sangat terawat. bersedia untuk melepaskan seluruh pakaian tanpa terkecuali dan melayani saya.
sayapun meminta untk eksekusi di dalam kamar tidur saya saja. dia pun mengiyakan.

sesampainya dikamar saya, dia yang telah tidak berpakaian itu membantu saya melepaskan pakaian sepenuhnya hingga kamipun bertelanjang bulat.
berbaringlah dia diatas ranjang
"silahkan mas" ujarnya sembari meletakkan kedua tangannya pada selngakngannya dan membuka lubang kenikmatannya yang merah merona.

saya pun menghampiri tanpa basa-basi, mungkin karena iblis telah merasuk dan menguasai tubuhku.
saya yang belum pernah melihat vagina secara langsung, sekarang ditantang untuk melakukan 'gulat' layaknya spasang suami istri.

Cerita Seks - Saya mengawali dengan mengecup bibirnya yang merah kecoklatmudaan. sembari meremas payudara dan mengelus putingny yang keras.
kemudian turun mengecup leher, turun ke payudara dan menjilati bagian putingnya. dia pun mendesis. "ahh,, mass"
ciuman saya turun keperut dan berlanjut ke pinggir vaginanya.
awalnya saya ragu untuk melakukan ini, karena dalam pikir saya vagina itu bau, ternyata beda dengan barang milik Sarah.
harum, mungkin sewaktu dia ke kamar mandi dia mengenakan pembersih vagina.
saya mulai menciumi bibir vaginanya, sampai membuat dia menjambak rambutku. sembari mendesah keras.
Ahhh..Aaahhh.. (berhubung rumah kosong, jadi tidak ada rasa khawatir pada kami bersua)
saya mulai mejilat lubang vaginanya yang sudah sangat basah itu.
"Aawww.. Ahhh.ahh.aaahhh.." desahnya.
"mas Dani, setubuhi saya sekarang ya. saya sudah ga kuat."
tanpa ragu, sayapun mengarahkan penis saya yang berukuran 16cm ke arah vagina Sarah, saya tancapkan perlahan, namun tak muat, curiga, dia masih perawan, dan... blessss..
"Arghhh..." teriaknya nikmat namun kesakitan.
ternyata bernar, dia masih perawan. "bentar mas.. sakit.. aw" pintanya.
sayapun mengehentikan aksi saya sejenak.
"lagi mas" pintanya lagi.
dan pada saat itu saya benamkan seluruh burung saya kedalam vaginanya.
berayun berirama keluar masuk dinding vaginanya yang sangat becek dan semakin kencang saya mengocok terdengar sekali suara becek tersebut.
"Ahhh... ahh..ahhh.. emmm.. mas Dani.. ughhhh.."
desahan demi desahan tercipta dari bibir mungilnya.
"saya mau 'keluar'" saya berkata.
"lepasin mas, jangan didalam, berbaring yah" pintanya.
saya pun melepaskan kenikmatan pertamakali saya tersebut dan berbaring sesuai mintanya.
Sarah menghampiri penis saya dan mengocoknya secara telaten, sangat nikmat.
"mau keluar" kataku.
diapun berbalik badan berposisi 69, membuka mulutnya dan menghisap penisku.
Srott,,srottt,,sroooottttttttttttttttt
sperma keluar begitu nikmatnya sambil melihat vagina indah Sarah yang merekah setelah berhubungan itu persis dihadapan saya, indah sekali.
"saya mau mandi dulu y mas". katanya

sayapun mengiyakan namun hanya terbaring lemas seperti dikuras habis tenaga, seselesainya 'pertandingan' dengan AI yang memakan waktu lebih dari 20menit. sayang dia tidak mempersilahkan saya menuju ronde kedua.

diapun beranjak dari kamar saya dan mandi.

seorang AI bisa sangat telaten berhubungan intim, padahal dia masih perawan. kok bisa yah? tanyaku dalam hati

ternyata menurut pengakuannya, dia sering melihat saya menonton BF dan ikut memperhatikan dan itu membuatnya sangat terangsang untuk berhubungan, dan berkeinginan untuk menirukannya pada malam itu.

keperjakaan sayapun hilang seiring hilangnya keperawanan AI saya yang cantik dan langsing. namun tak disesali karena kenikmatan pertama saya sangatlah luarbiasa (menurut saya).
di lain haripun kami sering melakukannya disaat rumah ditinggal para penghuni utama

Minggu, 29 November 2015

Cerita Sek Bergambar | Cerita sex gangbang




Cerita Sek Bergamba | Cerita sex gangbang. seorang abg hypersexual ketagihan di gangbang, cerita dewasa berikut di jamin hot buat pembaca sange. langsung saja dibaca dan slamat berfantasy sex Gangbang.
cerita sex gangbang
Saya mau bercerita tentang pengalaman saya waktu lalu. Saya merupakan wanita yang memiliki hyperseksual yang dalam hal ini kecanduan akan kebiasaan sepongan ( melakukan oral sex terhadap kontol pria). Sudah lama sekali saya waktu pertama kali menghisap kemaluan pria. ” Sex Gangbang ” Waktu itu umur saya 16 tahun. Dan setelah kejadian itu, saya sudah mendapatkan 2 kejantanan pria lagi untuk saya sepong. Saya benar-benar tidak puas dengan tidak terpenuhinya keinginan saya buat menghisap kemaluan pria. “Cerita Gangbang” Masalah nya saya sering di pingit orang tua, apalagi ditambah dengan lingkungan sekolah saya yang merupakan sekolahan khusus cewek. Jadi saya sering sakaw ( menagih ) kemaluan pria. Suatu malam, saya sudah benar-benar tidak tahan lagi. Buku dan VCD porno pun tidak bisa memuaskan saya. Bahkan waktu saya melakukan masturbasi pakai alat bantu sex saya tetap merasa kurang puas.

Cerita Dewasa Gangbang abg

Ketika itu sehabis masturbasi, membuka jendela kamar saya yang berada dilantai 2 rumah saya. Waktu itu jam 23:30. Saya melihat jalanan didepan rumah sudah sepi sekali. Tiba-tiba terlontar pikiran mesum saya mulai lagi. Saya dg nekat, diam-diam keluar rumah sambil telanjang tanpa sepengetahuan siapa pun yang ada dirumah karena semua sudah pada tidur. Saya sampai nekat melompat pagar dg harapan ada cowok atau pria yang melihat dan memperkosa saya. Apapun asal saya bisa menghisap kemaluannya. Cerita Sex Gangbang
“Dewasa Sex Gangbang” Di daerah komplek saya memang sepi sekali pada jam-jam segitu. Saya sedikit menyesal, kenapa saya tidak keluar agak lebih sore.”Cerita Sex Gangbang” Agak dingin juga malam itu / mungkin juga karena saya tidak memakai selembar pakaian. Di ujung jalan, saya melihat masih ada Mas Agus, tukang nasi goreng langganan saya yang masih jualan. Langsung saya sapa dia.
“Mas Agus, nasi goreng nya dong..” pinta saya.
“Lho, Mbak Lili..? Ngapain malam-malam begini masih diluar? “Cerita Gangbang” Ngga pake apa-apa lagi..” sahut nya sambil terheran-heran melihat saya yang tanpa sehelai benang pun ditubuh.
“Abis panas sih, Mas. Kok tumben masih jualan..?”
Mas Agus tidak menjawab. Tetapi saya tahu mata nya tidak bisa lepas dari payudaraku yang putih polos ini.
“Ngeliatin apa mas..?” kutanya.
“Ah ngga..” katanya gugup.
“Cerita Gangbang” Lalu Mas Agus menyiapkan penggorengan buat memasak nasi goreng pesanan ku. Saya lihat ke arah celananya, saya tahu kontol nya sudah berubah jadi bertambah besar dan tegang. Karna saya sudah tidak tahan lagi untuk segera menghisap kemaluannya, saya nekat juga.”Dewasa Sex Gangbang”  Saya jongkok sambil membuka ritsletingnya dan mengeluarkan batang kejantanannya dari dalam CD-nya. “Cerita Sex Gangbang” Tidak pakai basa-basi, saya masukkan kontol Mas Agus ke dalam mulut saya. Saya jilat-jilat sebentar lalu saya hisap dengan bibir. Saya yakin Mas Agus merasakan senang yg tiada tara, seperti mendapat kan rejeki nomplok. ” Cerita Dewasa ” Tak hanya itu, saya juga menjilati dua telor Mas Agus. Memang agak bau sih, tetapi saya benar-benar menikmati kejantanan Mas Agus yang sekarang dia mulai bersuara, “Mmmh . . mmh.. uhh..”
Skitar 15 menit saya menikmati kemaluan nya Mas Agus, tiba” Mas Agus menyuruh saya untuk berdiri. Dia memelorot kan celana dan CD-nya sendiri sampai bawah dan menyuruh saya berbalik. Sekarang saya membelakangi Mas Agus. Mas Agus jongkok dan menjilati memek saya. Saya langsung merasakan kenikmatan yang hebat sekali. Hanya sebentar dia melakukan itu. Selanjutnya dia berdiri lagi dan memasukkan batang kejantanannya ke liang senggama saya. Kami berdua melakukan sex sambil berdiri. Saya melakukannya sambil pegangan di gerobak nasi gorengnya. Saya sudah benar-benar merasa keenakan. Cerita sex gangbang
“Uuuh  . . achhhhh,,,achhhhhhh....aachhhhhhhhhhhhhhhh....Terus Mas Enak banget......achhhhh....achhhhhhhhhhhakkhh.. akkh . . akhh..” saya menjerit-jerit kegilaan, untung tidak ada yang mendengar.
“Mas, kalo udah mau keluar, bilang ya..” pinta saya.
“Udah mau keluar nih..” jawabnya.”Cerita Gangbang”
“Dewasa Sex Gangbang” Langsung saja saya melepaskan batang kejantanannya dari liang vagina saya dan jongkok di hadapan kemaluannya yang mengacung tegak. Tetapi setelah itu saya tunggu beberapa detik, ternyata air maninya tidak keluar”. Terpaksa saya kocok dan hisap lagi batang kejantanannya, saya jilati, dan saya gigit” kecil. Setelah itu tibalah saatnya saya menerima upah yang dari tadi saya sudah tunggu-tunggu, yaitu air maninya yang memang lezat.”Dewasa Sex Gangbang”
“Crot.. crot.. crot..” semuanya saya minum seperti orang yang kehausan.
Langsung saja saya telan dan saya bersihkan kejantanan nya dari air mani yang tersisa.

Cerita Sex Terbaru Gangbang Abg

“Cerita Dewasa Sex Gangbang” Bertepatan dengan itu, 2 laki-laki lewat didepan kami. Ternyata mereka adalah bapak” yang tinggal dikomplek ini yang sedang meronda.
“Lho, Mas Agus lagi ngapain..?” kata seorang bapak di situ.”Dewasa Sex Gangbang”
“Ah ngga pak.. mm.. ini Mbak Lily..” jawab Mas Agus malu-malu.
“Ini Om, saya habis ‘gituan’ sama Mas Agus . .” saya jawab begitu nekat dengan harapan 2 bapak ini juga mau memperkosa saya seperti yang telah saya lakukan dengan si penjuali nasi goreng.”Cerita Gangbang”
Mereka keheranan setengah mati mendengar pengakuan saya itu.
“Adik ini tinggal di mana?” tanya salah satu dari mereka.”Cerita Dewasa Sex Gangbang”
“Disana, di blok F.” jawab saya.
“Ayo pulang sudah malam..!”
Dan saya pun diseret pulang. Saya takut setengah mati karena jika sampai saya di bawa pulang, pasti ketahuan sama orang tua dan saya bakal digantung hidup-hidup. Cerita sex gangbang
Ditengah perjalanan, saya beranikan diri berkata pada mereka, “Om, mau nyusu ngga ..?”
“Jangan main-main kamu..”
“Ayolah Om.. saya tau kok, Om mau juga kan ngewe sama saya. .?”
Mendengar itu, si Om langsung terangsang berat. Saya langsung mengambil kesempatan meraba-raba batang kejantanannya yang tegang.”Cerita Gangbang”
“Ayo dong Om.. saya pengen banget lho..” saya bilang lagi untuk menegasakan maksud saya.
Bapak yang satunya lagi langsung setuju dan berkata, “Ya udah, kita bawa ke pos ronda aja Pak Karim..” dan Pak Karim pun setuju.”Dewasa Sex Gangbang”
“Cerita Gangbang” Setibanya di sana, ternyata masih ada 3 orang lagi yang menunggu di sana, termasuk Bang Parli, hansip di komplek saya. “Cerita Sex Gangbang” Saya kegirangan sekali, membayangkan saya akan mendapatkan 6 batang kejantanan dalam semalam. “Cerita Dewasa Sex Gangbang” Gila.. beruntung sekali saya malam itu. Setelah kami berenam ngobrol-ngobrol sebentar tentang kejadian antara saya dan Mas Agus, saya langsung memberanikan diri menawarkan kesempatan emas ini ke mereka, “Saya sebenernya pengen banget ngerasain barangnya bapak-bapak ini..”
Mereka langsung terlihat bernafsu dan terangsang mendengar perkataan saya, dan saya jeas mengetahuinya. Saya suruh mereka berlima melepas celana dan CD mereka sendiri dan duduk di bangku pos hansip itu. Mereka berbaris seperti menunggu dokter saja. Batang kemaluan mereka besar” juga. Saya langsung memulai dengan batang kejantanan yang paling kanan, yaitu senjata keperkasaannya Bang Parli. “Cerita Gangbang” Saya hisap, saya gigit-gigit kecil, saya kocok didalam mulut saya, dan saya jilati keseluruhan batang nya dan termasuk juga telurnya. Begitu juga pada batang keperkasaan yang kedua,ketiga,keempat, dan yang terakhir miliknya Pak Karim.

Cerita Dewasa gangbang abg

“Cerita Dewasa Sex Gangbang” Setelah selesai, saya masih belum puas kalau belum meminum air mani mereka. Lalu saya duduki batang kejantananmya Bang Parli sampai masuk ke liang senggama saya. Saya kocok” di dalam vagina saya. “Dewasa Sex Gangbang” Sementara itu, Pak Karim dan satu bapak lainnya menjilati dan menghisap puting susu saya, sedang kan yang dua bapak lain nya menunggu giliran. 10 menit setelah itu, saya sudah setengah tak sadar, siapa yang menggenjot lubang senggama saya, siapa saja yang menghisap buah dada saya, batang kejantanan siapa saja yang sedang saya sepong, seberapa keras jeritan saya dan berapa kali saya sudah keluar karena orgasme. “Cerita Gangbang” Ada pula saat nya ketika satu senjata kejantanan masuk ke lubang vagina saya, sedangkan satu senjata lagi masuk ke lubang anus saya sambil saya menghisap 3 batang kemaluan secara bergantian. Pokok nya saya sudah tak sadar lagi. Karena merasakan kenikmatan yang benar-benar tiada tara.

Cerita Sex Gangbang Abg Hot

Untung nya mereka tidak mengeluarkan air maninya di dalam lubang kewanitaan saya, kalau tidak bisa hamil nanti saya.. berabe dong..! Lagipula saya berniat meminum semua air mani mereka. “Dewasa Sex Gangbang” Akhirnya saat yang saya tunggu-tunggu, yaitu saatnya saya berjongkok didepan mereka dan mereka mengelilingi wajah saya sambil mengocok-ngocokkan barang mereka masing-masing. “Cerita Dewasa Sex Gangbang” Sesekali saya masih juga menghisap dan menyedot kelima batang kejantanan itu dengan lembut.
Akhir nya, “Crot.. crot.. crot . . crot.. crot..” saya malam itu seperti mandi air mani. Saya merasa puas sekali.
Waktu pulang, saya di antarkan Bang Parli, si hansip. “Cerita Gangbang” Ketika sudah sampai di depan rumah saya, sekali lagi Bang parli membuka ritsletingnya dan menyodokkan batang kejantanan nya ke dalam lubang senggama saya. Saya melakukan sambil nungging berpegangan ke pagar depan rumah. Selama 10menit saya dan Bang parli melakukan senggama didepan pagar rumah saya. “Dewasa Sex Gangbang” Air maninya sekarang terpaksa di keluarkan di punggung saya. Saya tidak menyesal karena air mani nya kali ini tidak terlalu banyak. Cerita sex gangbang
Saya melompat pagar lagi, dan masuk ke kamar diam”. Sampai dikamar sudah jam 3 lebih. Badan saya seluruhnya malam itu bau sperma.”Cerita Gangbang” Saya langsung tidur tanpa mandi dahulu karna besok nya saya harus ke sekolah. Saya yakin mereka smua akan tutup mulut sebab takut dengan istri mereka masing”.”Cerita Dewasa Sex Gangbang”

Kamis, 26 November 2015

Cerita Dewasa Nikmatnya Perawat Rumah Sakit

Cerita Dewasa Ngentot Perawat Rumah Sakit  
Kumpulan Cerita Sek 2016,Cerita Sek Remaja,Cerita Sek Selingkuh,Cerita sek Pemerkosaan,Cerita Sek Pramugari,Cerita Sek Mesum 2016.-Cerita Dewasa Ngentot Perawat Rumah Sakit  - Cerita Dewasa Ngentot kali ini menceritakan kenikmatan serang perawat dengan bule seperti kami kutip dalam Cerita ngentot perawat, Ngentot perawat, cerita ngentot dengan perawat, cerita perawat ngentot, cerita panas ngentot perawat seksi, Langsung aja deh kita nikmati sama sama alur ceritanya..

Pengalaman sex saya biasa saja. Sebelum menikah dengan suamiku Satya, aku pernah melakukan hubungan sex dengan pacar pertamaku. Karena aku seorang perawat RS, maka aku mempunyai pengalaman melihat dan memegang berbagai macam kemaluan lelaki, sebab saat aku memandikan pasien, maka mau tak mau dan suka tak suka aku membersihkannya. Dan kuakui sebenarnya aku mempunyai libido yang di atas rata rata, sebab kalau aku memandikan pasien, sering aku jadi terangsang sendiri.

Setelah menikah aku hanya berhubungan dengan Satya, namun kuakui, aku pernah melakukan beberapa kali bercumbu sampai dengan oral sex dengan 2 orang dokter yang baik dan kami saling bersimpati. Ada keinginan untuk sampai dengan hubungan sex sesungguhnya tapi sungguh aku dan kedua dokter itu hanya sampai dengan oral saja. Dengan oral kami sama-sama mencapai orgasme walaupun bukan orgasme genital, tapi cukup memberikan kepuasan bagi kami masing masing.

Keadaan berubah, saat aku bertugas di VIP dan mendapatkan seorang pasien yang sangat simpatik, walaupun sebenarnya awalnya aku kurang suka karena dia adalah seorang pria hitam asal Nigeria yang mondar mandir antara Jakarta dan Lagos. Orangnya pendiam tidak banyak bicara, mungkin karena banyak menahan sakitnya. Tubuhnya timggi besar, kulitnya hitam, tapi kelihatan terawat tubuhnya. Dia dirawat disebabkan terserang sakit radang usus yang cukup akut, sehingga selama lebih dari 2 minggu tidak diperkenankan dokter untuk turun dari bed dan dua minggu berikutnya setelah dioperasi baru dinyatakan sembuh total.

Selama 5 minggu lebih, hampir sepenuhnya aku yang merawat. Aku ditunjuk oleh dokter kepala untuk merawatnya karena dari semua perawat senior hanya aku yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Aku dibebaskan dari tugas-tugas lain dan berkonsentrasi sepenuhnya pada pasien VIP ini.

Pada awalnya tidak ada yang aneh, hubungan kami hanya sebatas antara perawat dan pasien. Pasien yang bernama Siof ini hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris dengan dialek Afrika. Pada awalnya agak sulit juga aku menangkap maksudnya.

Singkat cerita aku merawatnya dengan tulus sebagai perawat. Selama minggu pertama tugasku tidak begitu banyak, hanya mencek selang infus, mengamati suhu tubuhnya, denyut dan tekanan jantungnya serta menyibin dengan pispot untuk buang air. Pada minggu kedua selang mulai dilepas, tugasku bertambah menyuapinya bubur sumsum cair dan membersihkan tubuhnya dengan memandikannya. Dia mulai agak banyak berbicara, bercerita tentang negerinya, bisnisnya dan keluarganya. Ternyata dia mempunyai seorang anak dan seorang istri. Dia pun menanyakan tentang aku. Tingkah lakunya benar benar kalem dan sopan, tidak seperti yang aku bayangkan sebelumnya bahwa orang Negro bertemperamen keras atau urakan.

Kejadian diawali ketika aku jaga malam saat Siof sudah dalam masa penyembuhan setelah operasi pemotongan usus. Aku diminta datang lebih awal seperti biasa untuk memandikan si Negro itu. Tidak seperti biasanya, kali ini penisnya sedikit ereksi saat aku bersihkan. Sebenarnya sudah terlalu sering aku melihat berbagai penis, tapi yang hitam legam baru kali ini. Apalagi ukurannya, saat tidak ereksi saja besarnya sudah melebihi punya Satya, malah sedikit lebih panjang. Saat aku perhatikan wajah Siof, dia tenang saja, tapi matanya terpejam seperti menikmati saat penisnya aku bersihkan.

“Thank’s a lot Rin” katanya berterima kasih setelah selesai.

Dan aku cuma tersenyum, senang karena pekerjaanku dihargai. Malamnya setelah tugasku menyuapinya makan malam dan tugas lain selesai, seperti biasa aku menemaninya kalau sedang tidak ingin menonton TV. Saat aku masuk ke kamarnya, Siof sedang membaca pocket book. Buku itu langsung diletakkan sambil tersenyum, dan seperti biasa aku duduk di sofa, tapi kali itu Siof meminta aku duduk di kursi sebelahnya. Aku pindah dan kutanyakan keadaannya seperti biasa. (Percakapan kami untuk seterusnya langsung aku terjemahkan dalam bahasa Indonesia).

“Saya merasa segar, tapi kadang-kadang masih sakit”. ujarnya sambil berusaha mendekatkan tubuhnya ke arahku, tapi aku larang untuk bergerak.

Akhirnya kami mengobrol kesana kemari dan dia bertanya, mengapa aku baik sekali terhadapnya, sebab kalau di negaranya perawat tidak sebaik aku, menurutnya. Tentu saja itu adalah tugasku sebagai perawat, karena dengan merawatnya sebaik mungkin, pasien akan lebih tenang dan diharapkan akan cepat pulih.

“Terima kasih, kamu telah membuat aku cepat sembuh” katanya tanpa ekspresi.
“Bukan aku, tapi obat dan semangatmu yang membuat kamu cepat baik” sahutku.
“Setelah aku sembuh nanti, bisa kita berteman?”.
“Apa mau kamu, orang kaya berteman dengan seorang perawat?”. Kulihat dia terkejut dengan ucapanku yang sekenanya.
“Berteman tidak ada kata kaya atau miskin, atau dibatasi dengan suku atau bangsa” katanya lirih, sambil meraih tanganku. Kubiarkan tanganku dielus tangan besar dan hitam itu. Kontras sekali kulihat dengan tanganku yang termasuk putih.
“Boleh aku cium tangan yang telah merawatku selama ini?”. Siof melirikku meminta persetujuan. Kubalas senyumannya dan mengangguk. Siof tersenyum dan mencium tanganku sambil memejamkan matanya.

Seterusnya kami teruskan mengobrol dan tanganku terus dibelainya. Jam 10.00 malam, kuanjurkan Siof tidur, dan dia mengerti. Tapi aku terkejut saat aku berdiri, ditariknya tanganku dan menarik wajahku. Aku terkejut dan jantungku serasa copot, tapi ternyata Siof tidak mengarah mencium bibirku, Siof mencium keningku sambil mengatakan terima kasih dan selamat malam. Kuucapkan selamat malam juga dan kubalas kutepuk-tepuk pipinya.

Dua hari setelah itu, ketika aku memandikan Siof pagi-pagi, saat aku masuk kamarnya ternyata Siof masih teridur. Sambil mempersiapkan peralatan mandinya, dia terbangun sambil mengucapkan selamat pagi. Dia bertanya, mengapa tadi malam tidak datang? Aku minta maaf, karena harus membuat laporan para pasien.

Seperti biasa kami mengobrol sambil aku memandikan raksasa ini. Tapi aku kembali terkejut, ternyata kali ini ******nya dapat ereksi penuh. Aku tercengang dengan ukurannya, dan saat aku bersihkan lipatan di ‘kepala’ (Siof tak disunat), terasa semakin keras, rupanya Siof menikmatinya. Kuperhatikan nafasnya semakin memburu karena terangsang, dan lirih kudengar tarikan panjang nafasnya sambil mendesah.

Setelah selesai dan aku akan keluar ruangan, diraih dan diciumnya tanganku serta sekali lagi aku ditarik dan kali ini selain keningku, pipiku juga diciumnya. Aku tersenyum dan kubalas ciuman di pipinya.

Setelah kejadian itu kami semakin dekat rasanya. Hari berikutnya sama seperti sebelumnya, tapi pada hari ketiga setelah kejadian itu, aku sengaja membawa penggaris, aku ingin mengukur panjangnya, penasaran rasanya. Penggaris aku siapkan dan aku masukkan pada buku status pasien.

Seperti biasa, pagi pagi jam 5.00 aku siap memandikan Siof. Dan kali ini dia sudah bangun dan sudah semakin sehat. Kembali saat aku bersihkan di balik kulit kepala ****** yang tidak disunat itu, terasa semakin keras, sengaja aku kocok perlahan supaya lebih maksimal. Dan saat saat dia memejamkan matanya, diam-diam aku ambil penggaris yang sudah aku siapkan. Tapi rupanya Siof memperhatikan tingkahku, dia tersenyum lebar hingga aku sedikit malu dibuatnya.

“Berapa senti Rin..?” katanya masih tersenyum.
“23 senti” jawabku malu, aku benar benar malu.

Sambil meletakkan penggaris, tangan kananku tanpa sadar terus mengocok pelan-pelan, dan diremasnya lenganku sambil berdesis-desis menikmatinya. Ada rasa kasihan juga, setelah kurangsang ternyata dia terangsang berat. Maka tanpa pikir panjang, aku teruskan membelai dan mengocok dengan busa sabun yang semakin banyak. Dan hanya dalam beberapa detik, lenganku dicengkeram kuat dan menyemburlah sperma Siof sambil berdesis tertahan panjang menahan kenikmatan.

Banyak dan sangat kental sperma yang keluar. Melihat pemandangan itu aku jadi horny juga rasanya, dan aku merasakan celanaku basah. Cepat-cepat aku bersihkan semua, karena aku takut ada orang masuk ke kamar ini. Sebelum aku keluar, Siof sempat mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih Rin, kamu baik sekali” ujarnya sambil membelai-belai tanganku. Aku balas dengan anggukan dan senyuman. Diraihnya wajahku dan diciumnya pipiku dan kali ini bibirku dikecupnya, walaupun hanya ujung bibirku dan hanya sesaat.

Sempat dua kali lagi aku mengeluarkan pejunya sebelum akhirnya dia sudah dapat mandi sendiri. Namun kejadian berikutnya adalah dua hari sebelum Siof keluar rumah sakit.

Pada malam itu seperti biasa dan saat itu tidak banyak laporan yang kubuat saat aku jaga malam dan aku menemaninya sebelum tidur. Saat aku masuk kamarnya dia membaca buku di sofa panjang. Kami mengobrol banyak, tentang waktu dia kuliah di Inggris, tentang anaknya dan akhirnya obrolan sampai di momen saat aku mengeluarkan spermanya. Aku katakan bahwa aku kasihan dengannya saat terangsang berat saat itu dan sekali lagi dia mengucapkan terima kasih.

Setelah waktunya tidur, aku bimbing dia untuk ke tempat tidur. Namun dia tidak langsung ke tempat tidur, tapi malah hanya pindah duduk di sofa tunggal. Aku berdiri dihadapannya. Siof menengadah memandangku sayu. Dengan nada bergetar, dia memintaku untuk mencium, sambil menunjuk kemaluanku. Aku bingung untuk menolaknya, takut tersinggung, kalap dan marah. Belum aku menjawabnya, tangannya sudah menyusup ke dalam bajuku mengusap paha luarku. Dan makin ke atas akhirnya menurunkan CDku. Tersentak aku, tapi aku tanpa berpikir panjang malah membuka kancing baju seragamku bagian bawah, aku pikir dia hanya akan mencium sesaat saja.

Terlepaslah CDku dan disibakkannya bajuku. Aku terdiam mematung. Tapi aku pasrah saja dan saat bibir kemaluanku tersentuh, semakin bergetar tubuhku. Akhirnya aku malah merapatkan kemaluanku ke bibir Siof dan kuangkat satu kakiku di sandaran tangan sofa. Dan tanpa sadar aku mulai menggoyangkan pinggulku, supaya Siof lebih leluasa menciumi nonokku dan akhirnya aku pun malah dapat menikmati.

Semakin kuat kurasakan lidahnya menari dan menjelajahi seluruh lekuk nonokku. Aku merasakan cairan epirtelku semakin deras seiring dengan rangsangan yang semakin kuat, semakin nikmat lidah yang sesekali menyelinap ke dalam. Kuelus elus kepala Siof dan akhirnya tubuhku mengejang dan kurapatkan kepala Siof. Dan rupanya Siof tanggap bahwa aku akan mencapai puncak. Orgasm. Maka dihisapnya klit-ku kuat-kuat serta ujung lidahnya cepat sekali menggelitik itilku. Nikmat sekali rasanya.

“Uuhh.” lenguhanku tertahan. Kurapatkan kakiku dengan tubuh mengejang.

Setelah Siof selesai mencumbu nonokku, aku lemas dan kurebahkan tubuhku sesaat di bed pasien. Aku minta supaya ******nya jangan dimasukkan, Siof memaklumi dan seluruh sisa cairan lendir birahi yang masih ada di sekitar nonokku dibersihkan dengan lidahnya. Oh enak sekali. Namun aku buru buru mengancingkan baju dan CD-ku kukantongi lalu aku segera meninggalkan ruangan inap Siof dengan lari-lari kecil.
Esoknya aku sulit melupakan peristiwa tersebut, tapi nikmat juga untuk dikenang. Paginya seperti biasa aku kontrol. Dan dia sudah kelihatan segar, walaupun tubuhnya masih agak lemah. Terus terang aku ada keinginan dalam hatiku untuk menikmati barang besar dan panjang tersebut. Tapi tidak tahu bagaimana mesti memulainya, malu juga untuk memulai. Cerita Dewasa Ngentot Perawat Rumah Sakit.Kumpulan Cerita Sek 2016,Cerita Sek Remaja,Cerita Sek Selingkuh,Cerita sek Pemerkosaan,Cerita Sek Pramugari,Cerita Sek Mesum 2016.

Cerita Sex Dokter Dengan Pasien Hot Montok


Telah masuk tahun ketiga saya buka praktek disini seluruhnya jalan biasa-biasa saja layaknya layaknya praktek dokterr umum yang lain. pasien beragam usia serta status sosialnya. biasanya datang ke area praktekku dengan keluhan yang juga tidak ada yang istimewa. flu, radang tenggorokan, sakit perut, maag, masalah pencernaan, dan lain-lain.

akupun tidak ada problem jalinan dengan beberapa pasien. biasanya mereka senang atas hasil diagnosisku, apalagi beberapa besar pasien adalah pasien “langganan”, berarti mereka telah berkali-kali konsultasi kepadaku perihal kesehatannya. serta, saat saya iseng memeriksa file-file pasien, saya baru mengerti bahwa 70 persen pasienku yaitu ibu-ibu muda yang berusia antar 20 - 30 th.. tak tahu mengapa saya kurang tahu.

“mungkin dokter ganteng serta baik hati” kata nia, suster yang sepanjang ini membantuku.

“ah anda. dapat aja”

“bener dok” timpal tuti, yang bertugas mengurus administrasi praktekku.

oh ya, sehari-hari saya dibantu oleh ke-2 wanita itu. mereka seluruh telah menikah. saya juga telah menikah serta mempunyai satu anak lelaki usia 2 th.. umurku saat ini menyambut 30 th..

saya juga berdasar teguh pada sumpah serta norma dokter saat menangani beberapa pasien. penuh perhatian mendengarkan keluhan mereka, juga saya tidak “pelit waktu”. barangkali factor inilah yang bikin beberapa ibu muda itu datang ke tempatku. di antara mereka apalagi tidak mengeluhkan perihal penyakitnya saja, namun juga tentang kehidupan tempat tinggal tangganya, hubungannya dengan suaminya. saya menanggapinya dengan profesional, tidak pingin melibatkan dengan pribadi, dikarenakan saya menyukai isteriku.

seluruhnya jalan layaknya biasa, lumrah, hingga satu hari datang ny. syeni ke meja praktekku..

kuakui wanita muda ini memanglah cantik serta seksi. berkulit kuning bersih, layaknya biasanya wanita keturunan tiong-hwa, parasnya serupa bintang film hongkong yang saya lupa namanya, langsing, lumayan tinggi, serta …. inilah yang mencolok : dadanya demikian menonjol ke depan, membulat tegak, terlebih sore ini dia kenakan blouse bahan kaos yang ketat bergaris horsontal kecil2 warna krem, yang semakin mempertegas keindahan wujud sepasang payudaranya. dipadu dengan rok mini warna coklat tua, yang bikin sepasang kakinya mulusnya semakin “bersinar”.

dari kartu pasien tercantum syeni namanya, 28 th. umurnya.

“kenapa bu. ” sapaku.

“ini dok. sesak bernafas, hidung mampet, trus perut saya mules”

“kalau menelan suatu hal sakit engga bu “

“benar dok”

“badannya panas ?”

telapak tangannya ditempelkan ke dagunya.

“agak anget kayanya”

kayanya radang tenggorokan.

“trus mulesnya. kebelakang terus engga”

“iya dok”

“udah berapakah kali dari pagi”

“hmmm. 2 x”

“ibu ingat makan apa saja tempo hari ?”

“mmm terasa engga ada yang istimewa. makan biasa saja di rumah”

“buah2 an ?”

“oh ya. tempo hari saya makan mangga, 2 buah”

“coba ibu baring disitu, saya perika dulu”

sekilas paha putih mulusnya tersingkap saat ibu muda ini menaikkan kakinya ke dipan yang memanglah agak tinggi itu.

layaknya biasa, saya dapat memeriksa pernafasannya dulu. saya pernah bingung. bukan hanya dikarenakan dadanya yang terus menonjol meskipun dia berbaring, namun semestinya dia menggunakan pakaian yang ada kancing ditengahnya, agar saya mudah memeriksa. kaos yang dipakainya tidak berkancing.

stetoskopku telah kupasang ke kuping

ny. syeni rupanya tahu kebingunganku. dia tidak kalah bingungnya.

“hmmm bagaimana bu”

“eh.. hmmm.. gini saja ya dok” tuturnya sembari agak sangsi melepas ujung kaos yang tertutup roknya, serta menyingkap kaosnya tinggi-tinggi hingga di atas puncak bukit kembarnya. kontan saja perutnya yang mulus serta cup bhnya terlihat.

oohh. bukan hanya main indahnya tubuh ibu muda ini. perutnya yang putih mulus rata, dihiasi pusar di dalamnya serta bh krim itu terlihat ketat melekat pada buah dadanya yang ampuun.. putihnya. serta menjulang.

sejenal saya menenangkan diri. saya telah biasa sesungguhnya lihat dada wanita. namun saat ini, langkah ibu itu buka kaos tidak biasa. tidak dari atas, namun dari bawah. saya terus berlaku profesional serta memanglah tidak ada sedikitpun niatan untuk berbuat lebih.

bila wanita didalam posisi berbaring, jelas dadanya dapat terlihat lebih rata. namun dada nyonya muda ini lain, belahannya terus terbentuk, seperti lembah sungai diantara 2 bukit.

“maaf bu ya.. ” kataku sembari menyingkap lagi kaosnya lebih keatas. tidak ada maksud apa-apa. supaya saya lebih leluasa memeriksa tempat dadanya.

“engga apa-apa dok” kata ibu itu sembari membantuku menahan kaosnya dibawah leher.

dikarenakan situasi tempat dadanya yang menggelembung itu dengan sendirinya stetoskop itu “harus” menempel-nempel juga ke lereng-lereng bukitnya.

“ambil nafas bu. ”

meskipun tanganku tidak menyentuh segera, melewati stetoskop saya bisa rasakan begitu kenyal serta padatnya payudara indah ini.

jelas, banyak lender di saluran pernafasannya. ibu ini menderita radang tenggorokan.

“maaf bu ya.. ” kataku sembari mulai memencet-mencet serta mengetok perutnya. prosedur standar mendiagnosis keluhan perut mulas.

jelas, tak hanya mulus serta halus, perut itu kenyal serta padat juga. bila yang ini tanganku merasakannya segera.

jelas juga, gejalanya khas disentri. penyakit yang memanglah tengah musim berbarengan tibanya musim buah.

“cukup bu. ”

syeni bangkit serta turunkan kakinya.

“sakit apa saya dok” tanyanya. pertanyaan yang biasa. yang tidak biasa yaitu syeni tetap membiarkan kaosnya tersingkap. belahan dadanya semakin tegas dengan posisnya yang duduk. ada perihal lain yang juga tidak biasa. rok mini coklatnya semakin tersingkap memperlihatkan sepasang paha mulus putihnya, dikarenakan kakinya menjulur ke bawah meraih-gapai sepatunya. sungguh panorama yang sangat indah.

“radang tenggorokan serta disentri”

“disentri ?” tuturnya sembari perlahan mulai turunkan kaosnya.

“benar, bu. engga apa-apa kok. kelak saya kasih obat” meskipun dada serta perutnya telah tertutup, wujud badan yang tertutup kaos ketat itu terus enak dilihat.

“karena apa dok disentri itu ?” sepasang pahanya tetap terbuka. ah ! mengapa saya lantas nakal begini ? sungguh mati, baru saat ini saya “menghayati” wujud tubuh pasienku. apa dikarenakan pasien ini memanglah luar biasa indahnya ? atau dikarenakan langkah buka baju yang tidak sama ?

“bisa dari bakteri yang ada di mangga yang ibu makan kemarin” syeni telah turun dari pembaringan. tinggal lutut serta kaki mulusnya yang tetap “tersisa”

oo.. ada lagi yang dapat di nikmati, goyangan pinggulnya pada saat dia jalan kembali ke area duduk. saya baru mengerti bahwa nyonya muda ini juga pemilik sepasang bulatan pantat yang indah. hah ! saya semakin kurang ajar. ah engga.. saya tidak berbuat apa pun. hanya tidak melupakan panorama indah. tetap lumrah.
saya berikan resep. Cerita Sex Dewasa Ngentot Terbaru Dokter Dengan Pasien Hot Montok


“sebetulnya ada lagi dok”

“apa bu, kok engga sekalian tadi” saya telah siap berkemas. ini pasien paling akhir.

“maaf dok.. saya cemas.. emmm.. ” diam.

“khawatir apa bu “

“tante saya kan dulu terkena kangker payudara, saya cemas. ”

“setahu saya. itu bukan hanya penyakit keturunan” kataku memotong, telah siap2 akan pulang.

“benar dok”

“ibu rasakan keluhan apa ?”

“kalau saya ambillah nafas panjang, merasa ada yang sakit di dada kanan”

“oh. itu masalah pernafasan dikarenakan radang itu. ibu rasakan ada satu benjolan engga di payudara” tanpa disadarinya ibu ini memegang buah dada kanannya yang benar2 montok itu.

“saya engga tahu dok”

“bisa ibu periksa sendiri. sarari. periksa payudara sendiri” kataku.

“tapi saya kan engga meyakini, benjolan yang kaya apa.. ”

apakah ini bermakna saya mesti memeriksa payudaranya ? ah engga, bisa-bisa saya dituduh pelecehan seksual. saya serba salah.

“begini saja bu, ibu saya tunjukin langkah memeriksanya, kelak dapat ibu periksa sendiri di tempat tinggal, serta laporkan akhirnya pada saya”

saya memeragakan langkah memeriksa kemungkinan ada benjolan di payudara, ambil boneka manequin sebagai jenis.

“baik dok, saya dapat periksa sendiri”

“nanti bila obatnya habis serta tetap ada keluhan, ibu dapat balik lagi”

“terima kasih dok”

“sama-sama bu, selamat sore”

wanita muda cantik serta seksi itu berlalu.

lima hari lantas, ny syeni muncul lagi di area praktekku, juga sebagai pasien paling akhir. saat ini ia kenakan blouse berkancing yang juga ketat, yang juga menonjolkan buah kembarnya yang memanglah prima memiliki bentuk, bukan hanya kaos ketat layaknya kunjungan lantas. tetap dengan rok mininya.

“gimana bu. telah baikan”

“udah dok. jika nelen telah engga sakit lagi”

“perutnya ?”

“udah enak”

“syukurlah … trus, apa lagi yang sakit ?”

“itu dok.. hhmmm.. kecemasan saya itu dok”

“udah di check belum.. ?”

“udah sih. hanya …” dia tidak melanjutkan kalimatnya.

“cuman apa. ”

“saya engga meyakini apa itu benjolan atau bukan hanya.. ”

“memang merasa ada, gitu “

“kayanya ada kecil. namun ya itu. saya engga yakin”

mendadak saya berdebar-debar. apa benar dia minta saya yang memeriksa. ? ah, janganlah ge-er anda.

“maaf dok.. apa dapat …. saya pingin yakin” tuturnya lagi sesudah sebagian waktu saya berdiam diri.

“maksud ibu, pingin saya yang periksa” kataku tiba2, layaknya di luar kontrol.

“eh.. iya dok” tuturnya sembari senyum tidak tebal malu2. berwajah merona. senyuman manis itu semakin mengingatkan pada bintang film hongkong yang saya tetap juga tidak ingat namanya.

“baiklah, bila ibu yang minta” saya semakin deg-degan. ini namanya rejeki nomplok. sebentar lagi saya dapat merabai buah dada nyonya muda ini yang bulat, padat, putih serta mulus !

oh ya. lin chin shia nama bintang film itu, bila engga salah eja.

tanpa disuruh syeni segera menuju area periksa, duduk, mengangkat kakinya, serta segera berbaring. berdegup jantungku, pada saat dia mengangkat kakinya ke pembaringan, sekilas cd-nya tampak, hitam juga warnanya. ah. paha itu lagi. semakin membuatku nervous. ah lagi, penisku bangun ! baru saat ini saya terangsang oleh pasien.

“silakan di buka kancingnya bu”

syeni buka kancing pakaiannya, semua kancing ! kembali saya nikmati panorama layaknya yang lantas, perut serta dadanya yang tertutup bh. saat ini warnanya hitam, sungguh kontras dengan warna kulitnya yang bak pualam.

“dada kanan bu ya. ”

“benar dok”

sembari sekuatnya menahan diri, saya turunkan tali bh-nya. tidak urung jari2ku gemetaran juga. bagaimana tidak. buka bh wanita cantik, layaknya mengawali sistem fore-play saja..

“maaf ya bu. ” kataku sembari mulai mengurut. tanpa buka cup-nya, saya cuma menyelipkan ke-2 telapak tanganku. wow ! bukan hanya main padatnya buah dada wanita ini.
mengurut tepi-pinggir bulatan buah itu dengan gerakan berputar.

“yang mana bu benjolan itu ?”

“eehh. di dekat putting dok. sebelah kanannya. ”

saya menggeser cup bhnya lebih kebawah. saat ini semakin banyak sisi buah dada itu yang terlihat. semakin membuatku gemetaran. tak tahu dia rasakan getaran jari-jariku atau engga.

“dibuka saja ya dok” tuturnya tiba2 sembari tangannya segera ke punggung buka kaitan bhnya tanpa menanti persetujuanku. oohhh. janganlah dong. saya lantas tersiksa lho bu, kataku didalam hati. namun engga apa-apa lah..

cup-nya mengendor. daging bulat itu seolah terbebas. serta.. syeni memelorotkan sendiri cup-nya …

saat ini bulatan itu terlihat dengan utuh. oh indahnya … benar2 bundar bulat, putih mulus halus, serta yang membuatku tersengal, putting kecilnya berwarna pink, merah jambu !

kuteruskan urutan serta pencetanku pada daging bulat yang mengundang selera ini. jelas saja, sengaja atau tidak, berapa kali jariku menyentuh putting merah jambunya itu..

serta.. putting itu membesar. meskipun kecil namun menunjuk ke atas ! lumrah saja. wanita bila disentuh buah dadanya dapat menegang putingnya. lumrah juga bila nafas syeni sedikit memburu. yang tidak lumrah yaitu, syeni memejamkan mata seolah tengah dirangsang !

memanglah ada sedikit benjolan di situ, namun ini sih bukan hanya tanda2 kangker.

“yang mana bu ya. ” saat ini saya yang kurang ajar. pura-pura belum mendapatkan supaya dapat terus meremasi buah dada indah ini. penisku benar2 tegang saat ini.

“itu dok. cobalah ke kiri lagi.. ya. itu. ” tuturnya sembari tersengal-sengal. jelas sekali, disengaja atau tidak, syeni sudah terrangsang.

“oh. ini.. bukan hanya bu. engga apa-apa”

“syukurlah”

“engga apa-apa kok” kataku tetap terus meremasi, mustinya telah berhenti. apalagi dengan nakalnya telapak tangnku mengusapi putingnya, keras ! namun syeni membiarkan kenakalanku. apalagi dia merintih, sangat pelan, sembari merem ! untung saya cepat sadar. kulepaskan buah dadanya dari tanganku. matanya mendadak terbuka, sekilas ada cahaya kekecewaan.

‘cukup bu” kataku sembari mengembalikan cup ke tempatnya. namun …

“sekalian dok, di check yang kiri. ” tuturnya sembari menggeser bh nya ke bawah. hah ? saat ini sepasang buah sintal itu terbuka semuanya. panorama yang merangsang.. putting kirinyapun telah tegang. sesaat saya bimbang, kuteruskan, atau tidak. bila kuteruskan, ada kemungkinan saya tidak dapat menahan diri lagi, keterusan serta,,,, melanggar sumpah dokter yang sepanjang ini kujunjung tinggi. bila tidak kuteruskan, bermakna saya menampik hasrat pasien, serta terus terang rugi juga dong. saya kan pria tulen yang normal. didalam kebimbangan ini sudah pasti saya memelototi terus sepasang buah indah ciptaan tuhan ini.


“kenapa dok ?” pertanyaan yang mengagetkan.

“ah.. engga apa-apa … hanya kagum” ah ! kata-kataku meluncur demikian saja tidak termonitor. mulai nakal anda ya, kataku didalam hati.

“kagum apa dok” ini jelas pertanyaan yang rada nakal juga. telah jelas kok ditanyakan.

“indah. ” lagi-lagi saya terlepas kontrol

“ah. dokter dapat saja.. indah apanya dok” lagi-lagi pertanyaan yang tidak butuh.

“apalagi. ”

“engga kok. biasa-biasa aja” ah mata sipit itu.. mata yang mengundang !

“maaf bu ya. ” kataku lantas mengalihkan perbincangan serta hindari sorotan matanya.

kuremasi dada kirinya dengan ke-2 belah tangan, cocok prosedur.

jamanngannya makin keras serta kerap, matanya merem-melek. wah. ini sih engga beres nih. serta semakin engga beres, syeni menuntun tangan kiriku untuk geser ke dada kanannya, serta tangannya turut meremas ikuti gerakan tanganku.. jelas ini bukan hanya gerakan sarari, namun gerakan merangsang seksual. herannya saya nurut saja, apalagi nikmati.

saat rintihan syeni semakin tidak teratasi, saya cemas bila ke-2 suster itu berprasangka buruk. jikalau suster itu masuk ruangan, tetap safe, dikarenakan dipan-periksa ini ditutup dengan korden. serta. benar juga, kudengar ada orang memasuki area praktek. saya segera berikan isyarat untuk diam. syeni kontan membisu. lantas saya bersandiwara.

“ambil nafas bu ” seolah tengah memeriksa. terdengar orang itu keluar lagi.

tidak dapat diteruskan nih, reputasiku yang baik sepanjang ini dapat hancur.

“udah bu ya. tidak ada sinyal tanda kangker kok”

“dok.. ” tuturnya serak sembari menarik tanganku, mata terpejam serta mulut 1/2 terbuka. ke-2 bulatan itu bergerak naik-turun ikuti alunan nafasnya. saya tahu keinginanya. saya telah terangsang. namun periode saya melayani keinginan aneh pasienku ? di area periksa ?

gila !

tak tahu bagaimana prosesnya, tahu-tahu bibir kami telah beradu. kami berciuman hebat. bibirnya manis terasa.

saya sadar kembali. melepas.

“dok.. please. ayolah. ” tangannya meremas celana pas di penisku

“ih kerasnya.. ”

“engga dapat dong bu.. ’

“dokter telah siap gitu. ”

“iya.. memanglah.. namun periode. ”

“please dokter.. cumbulah saya. ”

saya bukannya tidak akan, bila telah tinggi begini, siapa sih yang menampik bersetubuh dengan wanita molek begini ?

“nanti saja. tunggulah mereka pulang” selanjutnya saya larut juga.

“saya telah engga tahan. ”

“sebentar lagi kok. ayo, rapiin pakaiannya dulu. ibu pura-pura pulang, kelak sesudah mereka pergi, ibu dapat kesini lagi” selanjutnya saya yang engga tahan serta berikan jalur.

“okey.. okey. bener ya dok”

“bener bu”

“kok ibu sih manggilnya, syeni saja dong”

“ya syeni” kataku sembari mengecup pipinya.

“ehhhhfff”

demikian syeni keluar ruangan, nia masuk.

“habis dok”

dia segera berberes. rapi kembali.

“dokter belum akan pulang ?”

“belum. silahkan duluan”

“baiklah, kita duluan ya”

saya amati mereka berdua keluar, hingga hilang di kegelapan. saya mencari-cari wanita molek itu. sesuatu baby-bens meluncur masuk, lantas parkir. si tubuh indah itu muncul. saya berikan kode edipkan mata, lantas masuk ke area periksa, menanti.
syeni masuk.

“kunci pintunya” perintahku.

hingga di area periksa syeni segera memelukku, jamant sekali.

“dok …”

“ya. syeni. ”

tidak butuh kalimat lagi, bibir kami segera berpagutan. lidah yang lincah serta pakar menelusuri rongga-ronga mulutku. ah wanita ini.. betul-betul.. ehm..

sembari tetap berpelukan, syeni menggeser tubuhnya menuju ke pembaringan pasien, menumpukan pinggangnya pada pinggiran dipan, mata sipitnya tajam menatapku, menantang. gile bener..

saya tidak tahan lagi, persetan dengan sumpah, kode etik dan lain-lain. di hadapanku berdiri wanita muda cantik serta sexy, dengan style menantang.

kubuka kancing pakaiannya satu-persatu hingga semuanya lepas. tampaklah ke-2 gumpalan daging kenyal putih yang seakan sesak tertutup bh hitam yang tadi saya urut serta remas-remas. saat ini gumpalan itu terlihat lebih menonjol, dikarenakan posisinya tegak, tidak berbaring layaknya waktu saya meremasnya tadi. benar2 mendebarkan..

syeni buka blousenya sendiri sampai jatuh ke lantai. lantas tangannya ke belakang melepas kaitan bhnya di punggung. di waktu tangannya ke belakang ini, buah dadanya terlihat semakin menonjol. saya tidak tahan lagi …

kurenggut bh hitam itu serta kubuang ke lantai, serta sepasang buah dada syeni yang bulat, menonjol, kenyal, putih, bersih terlihat semuanya dihadapanku. sepasang putingnya sudah mengeras. tidak ada yang dapat kuperbuat tak hanya menyerbu sepasang buah indah itu dengan mulutku.

“ooohhh.. maaassss.. ” syeni merintih keenakan, saat ini ia memanggilku mas !

saya engga tahu daging apa namanya, buah dada bulat begini kok kenyal banget, agak sulit saya menggigitnya. putingnya juga istimewa. tak hanya merah jambu warnanya, juga kecil, “menunjuk”, serta keras. tampaknya, belum seorang bayipun menyentuhnya. sjeni memanglah ibu muda yang belum mempunyai anak.

“maaaasss.. sedaaaap.. ” rintihnya saat saya menjilati serta mengulumi putting dadanya.

syeni merubah posisi bersandarnya berubah semakin ke sedang dipan serta saya ikuti gerakannya supaya mulutku tidak kehilangan putting yang menggairahkan ini. lantas, perlahan dia merebahkan tubuhnya sembari memelukku. akupun turut rebah serta menindih tubuhnya. kulanjutkan meng-eksplorasi buah dada indah ini dengan mulutku, bergantian kanan serta kiri.
tangannya yang tadi meremasi punggungku, tiba2 saat ini bergerak menampik punggungku.

“lepas dulu dong pakaiannya. mas. ” kata syeni

saya turun dari pembaringan, segera mencopoti pakaianku, semuanya. namun pada saat saya akan melepas cd-ku, syeni mencegahnya. sembari tetap duduk, tangannya mengelus-elus kepala penisku yang muncul keluar dari cdku, membuatku semakin tegang saja.. lantas, dengan perlahan dia turunkan cd-ku sampai terlepas. saya sudah telanjang bulat dengan senjata tegak siap, di depan pasienku, nyonya muda yang cantik, sexy serta telanjang dada.

“wow.. bukan hanya main.. ” tuturnya sembari menatap penisku.

wah. tidak adil nih, saya telah bugil namun dia tetap dengan rok mininya. kembali saya naik ke pembaringan, merebahkan tubuhnya, serta mulai melepas kaitan serta rits rok pendeknya. perlahan juga saya turunkan rok pendeknya. serta …. gila !

waktu menarik roknya ke bawah, saya menginginkan dapat menjumpai cd hitam yang tadi sebelum saat memeriksa dadanya, pernah kulihat sekejap. yang “tersaji” saat ini di hadapanku bukan hanya cd hitam itu, walau keduanya sama warna hitam, tetapi bulu-bulu halus tidak tebal yang tumbuh di permukaan kewanitaan syeni, tidak merata. bulu-bulu itu tumbuh tidak demikian banyak, namun alurnya jelas dari sisi sedang kewanitaannya ke arah tepi. saya semakin “pusing”

kemana cd-nya ? oh.. dia telah siap menyambutku rupanya. serta syeni kulihat senyum tidak tebal.

“ada di mobil” tuturnya menjawab kebingunganku melacak cd hitam itu.

“kapan melepasnya ?”

“tadi, sebelum saat turun


kupelorotkan roknya hingga benar2 terlepas.. saat ini tubuh ibu muda yang putih itu semuanya terbuka. nyatanya dibawah rambur kelaminnya, terlihat beberapa clit-nya yang berwarna merah jambu juga ! bukan hanya main. serta nyatanya, pahanya lebih indah bila terlihat semuanya begini. putih bersih serta bulat.

syeni lantas buka kakinya. clitnya semakin jelas, benar, merah jambu. saya segera meletakkan pinggulku diantara pahanya yang buka, merebahkan tubuhku menindihnya, serta kami berciuman lagi. tidak lama kami berpagutan, dikarenakan..

“maass.. masukin mas.. syeni telah engga tahan lagi.. ” wah. dia maunya segera saja. telah ngebet benar dia rupanya. saya bangkit. buka pahanya lebih lebar lagi, meletakkan kepala penisku pada clitnya yang memerah, serta mulai menghimpit.

“uuuuuhhhhhh.. sedaaaapppp.. ” rintihnya. walau sebenarnya baru kepala penisku saja yang masuk.

saya menghimpit lagi.

“ouufff.. pelan-pelan dong mas.. ”

“sorry …” saya kayanya tergesa-gesa. atau vag|na syeni memanglah sempit.

saya cobalah lebih bersabar, menusuk pelan-pelan, namun tentu … hingga penisku tenggelam semuanya. benar, vaginanya memanglah sempit. gesekannya sangat merasa di batang penisku. ohh enaknya..

sprei di pembaringan bikin pasien itu lantas acak2an. dipannya berderit tiap-tiap saya lakukan gerakan menusuk.

sadarkah kau ?

siapa yang anda setubuhi ini ?

pasienmu serta isteri orang !

tentunya anda tidak bisa lakukan ini.

habis, dia sendiri yang menghendaki. periode minta di check buah dadanya, salah siapa dia mempunyai buah dada yang indah ? siapa yang minta saya merabai serta memijiti buah dadanya ? siapa yang menghendaki remasannya dilanjutkan meskipun saya telah katakan tidak ada benjolan ? okey, deh. dia seluruh yang menghendaki itu. namun anda kan dapat menampiknya ? mengapa mencukupi seluruh keinginan yang tidak lumrah itu ? lagipula, anda yang minta dia agar datang lagi sesudah beberapa pegawaimu pulang. okey deh, saya yang minta dia datang lagi. namun kan siapa yang tahan lihat wanita muda molek ini telanjang di depan kita serta minta disetubuhi ?

begitulah, saya berdialog dengan diriku sendiri, sembari terus menggenjot memompa diatas tubuh telanjangnya … hingga saatnya tiba. waktunya mempercepat pompaan. waktunya puncak jalinan seks nyaris tiba. serta sudah pasti waktunya mencabut pen|s untuk dikeluarkan di perutnya, melindungi perihal yang lebih jelek lagi.
namun kaki syeni menjepitku, menahan saya mencabut penisku.

dikarenakan memanglah saya tidak dapat menahan lagi.. creetttttttt........... kesempr otkan kuat-kuat air maniku ke didalam tubuhnya, ke didalam vag|na syeni, sembari mengejang serta mendenyut ….

lantas saya rebah lemas diatas tubuhnya.

tubuh yang sangat basah oleh keringatnya, serta keringatku juga. …

oh.. baru saat ini saya menyetubuhi pasienku.

pasien yang mempunyai vag|na yang “legit”..

saya tetap lemas menindihnya saat handphone syeni yang disimpan di tasnya berbunyi. muka syeni mendadak memucat. dengan agak gugup memintaku untuk mencabut, lantas menggapai hpnya sembari berikan kode agar saya diam. memegang hp berdiri agak menjauh membelakangiku, tetap bugil, serta bicara agak berbisik. saya tidak dapat jelas mendengar percakapannya. lucu juga tampaknya, orang menelepon sembari telanjang bulat ! kuperhatikan tubuhnya dari belakang. memanglah wujud tubuh yang ideal, wujud tubuh serupa gitar spanyol.

“siapa syen” tanyaku.

“koko, suamiku” oh.. mendadak saya jadi bersalah.

“curiga ya dia”

“ah. engga. ” tuturnya sembari menghambur ke tubuhku.

“syeni katakan, tetap belum bisa giliran, nunggu 2 orang lagi” lanjutnya.

“suamimu tahu anda kesini”

“iya dong, memanglah syeni akan ke dokter” tiba2 dia memelukku jamant2.

“terima kasih ya mas … nikmat sekali.. syeni puas”

“ah periode.. “

“iya bener.. mas hebat mainnya. ”

“ah. engga usah basa basi”

“bener mas.. jadi syeni akan lagi. ”

“ah. udahlah, kita berberes, tuh ditunggu ama suamimu”

“lain kali syeni akan lagi ya mas”

“gimana kelak saja.. entar lantas lagi”

“jangan cemas, syeni gunakan iud kok” inilah jawaban yang kuinginkan.

“oh ya.. ?”

“si koko belum pengin mempunyai anak”

kami berberes. syeni memungut bh serta blouse-nya yang tergeletak di lantai, terus kenakan blousenya, bukan hanya bh-nya dulu. nyatanya bh-nya dimasukkan ke tas tangan.

“kok bh-nya engga digunakan ?”

“entar saja deh di rumah”

“entar berprasangka buruk lho, suamimu”

“ah, dia pulangnya malem kok, tadi nelepon dari kantor”

dia mengancing blousenya satu-persatu, baru memungut roknya. sexy banget wanita muda yang baru saja saya setubuhi ini. blose ketatnya membentuk sepasang bulatan dada yang tanpa bh. bauh dada itu berguncang saat dia kenakan rok mini-nya. saya terrangsang lagi … langkah syeni kenakan rok sembari sedikit bergoyang sexy sekali. terlebih saya tahu di balik blouse itu tidak ada penghalang lagi.

“kok ngliatin saja, gunakan dong bajunya”

“habis. anda sexy banget sih …”

“ah.. periode.. kok pakaiannya belum digunakan ?”

“entar ajalah. akan mandi dulu. ”

selesai kenakan pakaian, syeni memelukku yang tetap bugil jamant2 hingga bungkahan daging dadanya merasa terjepit di dadaku.

“syeni pulang dulu ya yang. kapan-kapan syeni akan lagi ya. ”

“iya.. deh. siapa yang dapat menampik.. ” namun, mengapa nih.. penisku kok bangun lagi.

“eh.. bangun lagi ya.. ” syeni nyatanya menyadarinya.

saya tidak menjawab, cuma balas memeluknya.

“mas akan lagi. ?”

“ah. anda kan ditunggu suami kamu”

“masih ada waktu kok …” tuturnya mulai menciumi wajahku.

“udah malam syen, lain kali aja”

syani tidak menjawab, jadi meremasi penisku yang telah tegang. lantas dituntunnya saya menuju meja kerjaku. disingkirkannya benda2 yang ada di meja, lantas saya didudukkan di meja, mendorongku sampai punggungku rebah di meja. lantas syeni naik ke atas meja, melangkahi tubuhku, menyingkap rok mininya, memegang penisku serta diarahkan ke liang vaginanya, terus syeni menghimpit ke bawah duduk di tubuhku. ..

penisku segera menerobos vaginanya..

syeni bergoyang seperti naik kuda.

sekali lagi kami bersetubuh.

saat ini syeni dapat menccapai klimaks, sebagian detik sebelum saat saya menyemprotkan vaginanya dengan air maniku …

lantas dia rebah menindih tubuhku.. lemas lunglai.

“kapan-kapan ke rumahku ya … kita main di sana.. ” tuturnya sebelum saat pergi.

“ngaco. suamimu. ?”

“kalo dia tengah engga ada dong.. ”

baiklah, kutunggu undanganmu.

sejak “peristiwa syeni” itu, saya lantas semakin nikmati pekerjaanku. menjelajahi dada wanita dengan stetoskop membuatku lantas “syur”, walau sebenarnya sebelum saat itu, adalah pekerjaan yang menjemukan. terlebih ibu-ibu muda sebagai pasienku semakin banyak saja serta banyak diantaranya yang sexy.