Tampilkan postingan dengan label CERITA SEK SELINGKUH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CERITA SEK SELINGKUH. Tampilkan semua postingan

Senin, 28 Maret 2016

Kisah Ngentot Dengan Wali Kelas SMA


Kisah Ngentot Dengan Wali Kelas SMA
Kisah Ngentot Dengan Wali Kelas SMA
Kisah Ngentot Dengan Wali Kelas SMA - Ini kisah nyata w ketika SMA, w pernah ngentot guru sekaligus wali kelas w waktu kelas I di SMA....Jakarta. nama w ardi sekarang w kuliah di PTS ternama di Jakarta, w belum punya istri tp w juga bukan berarti masih perjaka akan tetapi perjaka w dah hilang waktu w kelas I SMA pernah ngentot dengan guru sekaligus wali kelas w..berikut ceritanya : ketika w baru masuk kelas I waktu itu w ke pilih jadi ketua kelas, kesibukan w selain belajar juga aktif di berbagai ekstrakurikuler yang disediakan oleh sekolah.

maka tidak heran kalo w sering pulang sore bahkan malam dari sekolah, waktu itu jam terakhir di kelas w kebetulan jadwal pelajaran fisika yang mana guru fisika tersebut juga wali kelas dan ketika pelajaran selesai wali kelas w ngomong di depan kelas "ardi ibu mau lihat laporan keuangan kelas kita, kebetulan sekarang dah jam pulang jadi nanti kamu antarkan laporan tersebut ke kostan ibu" siap bu jawab saya.

perlu diketahui bahwa wali kelas w bernama tiurma sitorus dia keturunan batak dan bertempat tinggal di Bandung, usianya 28 thn tetapi belum mempunyai suami dan ia mengajar di SMA...Jakarta. karena tempat tinggalnya di bandung maka ia di jakarta kost yang tempatnya tidak terlalu jauh dari sekolah serta ia mempunyai badan yang bagus dengan pantat yang gede, perut ramping, payudara kira2 ukuran 36B, rambut panjang lurus terurai serta kebiasaan dia jika mengajar hanya memakai tangtop dilapisi jas tangan panjang serta rock mini yang otomatis payudara bagian atas suka keliatan.

dengan kecantikannya itulah biasanya kami suka melihat wajahnya serta ingin memandanginya terus bahkan jika berjalan naek tangga ke lantai II anak2 biasanya iseng ngintip dari bawah karena kebiasaan dia yang suka memakai rock mini....bel pulangpun berbunyi dan kami siap2 untuk pulang, ketika saya sedang membereskan buku wali kelas sayapun mengingatkan kembali "ardi jangan lupa nanti kamu jangan langsung pulang tp bawa laporan keuangan ke kostan ibu" ya bu hari ini saya ga akan langsung pulang kok kebetulan ada jadwal latihan basket sampai jam 3 sore jadi sekalian saya mohon ijin bahwa saya tidak bisa langsung ke kostan ibu sekarang.

paling nanti ke kostan ibunya setelah selesai latihan basket (jawaab w) "oh ya gpp nanti ja kamu ke kostan ibu setelah latihan basket, tp buku laporan dr bendahara kelas dah kamu pegang" dah bu...(kata w) "ok klo bgitu ibu pulang duluan dan sampai ketemu nanti serta kamu jangan terlalu cape latihan basketnya,ayo sana latihan selamat siang" (kata wali kelas w sambil jalan mau pulang) ya bu saya nanti kesana, makasih n selamat siang (jawab w sambil melihat pantat yang bergoyang ke kanan ke kiri ketika wali kelas w jalan mau pulang) "mantap tu si ibu" (celoteh w dalam hati)...setelah w ditingalkan oleh wali kelas w,w langsung ganti pakaian seragam basket serta langsung ikut berkumpul di lapangan yang jaraknya tidak jauh dari kelas w,seperti biasanya w pemanasan dulu dan latihan sampai jam 3 sore dan dilatih oleh pelatih basket yang sudah mahir dalam permainan bola basket..suara pluitpun ditiup oleh pelatih n ia berkata "sudah latihannya anak2 dan sekarang berkumpul disini" kamipun yang ikutan latihan basket berkumpul,.

w pikir paling pendinginan dan sekalian doa tutup tp ternyata dugaan w salah. ketika sedang berkumpul pelatih berkata "anak2 kita sudah sering latihan dan kebetulan hari ini ada tamu dari SMA tetangga ingin mengadakan pertandingan persahatan dengan kita jadi kalian hari ini tidak bisa langsung pulang akan tetapi harus melawan dulu kawan2 kita ini karena mereka sekarang sudah ada di lingkungan sekolah kita ini, gimana siap" siap...siap (jawab kami), waduh mana w dah janji lagi ma bu tiur jam 3 mau ke kostannya (gerutu w dalam hati) "ardi ayo siap maen" (kata pelatih w dan w merasa kaget karena sedang melamun akan janji w dengan bu tiur wali kelas w serta w melirik ke anak2 yang pada datang n ga w kenal, ternyata mereka itulah lawan w) "siap ka" jawab w.

akhirnya w dan kawan2 melawan pertandingan persahabatan dengan SMA tetangga dengan hasil sekolah kami kalah...setelah pertandingan basket selesai kami beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah dan jam pun menunjukkan pukul 5 sore "anak2 walopun hari ini kita kalah dalam pertandingan melawan anak2 dari SMA tetangga tapi kalian jangan berkecil hati justru harus mengambil hikmahnya bahwa selama ini kita latihan belum sungguh2, oleh karena itu mulai besok kita harus bersungguh2 dalam latihan tp anggaplah kekalahan ini awal dari kemenangan kita nanti. sekarang karena sudah sore ayo kita pulang dan sebelum pulang marilah berdoa dulu di dalam hati, berdoa mulai.....selesai, sekian dan terimakasih serta selamat sore dan hati2 diperjalanan" (kata pelatih basket) akhirnya w cepat2 pulang karena selain sudah sore juga punya janji dengan bu tiur wali kelas w,

karena kostan bu tiur jaraknya tidak jauh dari sekolah maka w pun berjalan kaki menuju ke kostannya . setibanya di kostan bu tiur lalu w mengetuk pintunya dan mengucapkan salam, 1x w mengucapkan salam belum ada jawaban dari dalam kostan bu tiur akhirnya w ketok kembali pintunya sambil mengucapkan salam, terdengar ada suara langkah orang dan brai pintu di buka "eh kamu ardi, dikira kamu lupa n pulang kerumah soalnya ibu tunggu dari tadi ngga datang2" maaf bu saya tadi ketika selesai latihan basket ga langsung pulang soalnya ada kawan2 dari SMA tetangga ingin bertanding dengan sekolah kita jadi kami bertanding sampai barusan (jawab w) "terus gimana hasilnya ardi" (tanya bu tiur) kalah bu (jawab w) "uuuh dasar dikira menang, ayo sini masuk" akhirnya bu tiur mempersilahkan w masuk ke kostannya tetapi dari tadi ketika pintu kostannya di buka w sangat terpana dengan bu tiur,

ternyata tadi ketika w ketok pintunya ia lagi tidur hal ini keliatan dari matanya yang masih melek tapi bukan masalah matanya melek yang membuat w terpana namun pakaian yang dikenakan di badannya yang membuat terpana yaitu hanya memakai tangtop dan celana yang sangat pendek berwarna putih serta tipis...sambil ia membereskan rambut dan mengikatnya ia berkata "ar klo mau minum kamu ngambil sendiri ja ya di dispenser" owh ya bu gampang (jawab w) "mana laporan keuangan tu mo ibu periksa" ni bu (jawab w sambil membuka tas n ngasih buku laporan keuangan) iapun mengambil buku tersebut dan membuka serta dicek, ketika sedang mengecek laporan keuangan ia duduk dengan mengangkat kaki kanannya sebahu dan kaki kirinya di lipatkan (maklum saja di kostan bu tiur ga da kursi jadi kita duduk hanya di lantai beralaskan karpet) otomatis dengan posisi duduknya yang seperti itu n memang ia menggunakan celana pendek serta tipis membuat bukan hanya pahanya yang keliatan tetapi CD berwarna putihpun ikut keliatan,

w yang waktu itu tepat di depannya melihat pemandangan tersebut otomatis dengan cepat ardi kecilpun bangun..."ar kok si iwan & si ace dah 2 bulan ga bayar uang kas" ia ngmong sambil ngeliat w dan kebetulan waktu itu w sedang asyik memandang ke bagian CD nya "i i ia bu blm bayar soalnya mereka katanya belum punya uang" (jawab w dengan nada tegang karena takut ia tau bahwa w dari tadi sedang melihat CD nya) "knapa kamu ar, ngomong kok grogi! sana tu ambil minum" (kata bu tiur) ia bu, lalu w ambil gelas n mengeluarkan air dari dispenser serta meminumnya, karena w tadi habis latihan serta maen basket otomatis w sangat haus sekali sehingga w pun minum lebih dari 2 gelas "oh ya ar, ambil sana di kamar ibu kebetulan ada kue diatas meja dekat komputer"

ya bu (jawab w sambil pergi ke kamarnya) ketika w masuk dikamarnya w mencari kue yang berada di atas meja n terlihatlah kue tersebut lalu w ambil serta ketika w mengambil kue tersebut tidak sengaja w nyentuh dikit mouse komputer yang memang letaknya tidak jauh dari kue tersebut, brai monitor ukuran 17inc menyala ternyata tadi tu komputer dalam keadaan hidup akan tetapi sedang screensaver n ketika mousenya ke sentuh dikit monitorpun menyala dan betapa ga nyangkanya ketika melihat monitor komputer bu tiur, ternyata ia sedang memutar film biru dari barat n volumenya dimatikan.

(mungkin bu tiur tadi tu sedang melihat film ni n ketiduran) pikir w dalam hati, dengan tanpa ragu w bermaksud mau mematikan tayangan film tersebut sekalian mematikan komputernya tetapi baru saja w mau close film tersebut tiba2 da suara dari belakang "sedang apa kamu ardi" ternyata bu tiur tepat di belakang w (maklum kamar bu tiur tidak pakai pintu dan cuma pakai gorden jadi ia masuk kekamarpun ga ketauan ma w) i i ni bu saya mau mematikan film yang lagi di puter di komputer ibu "owh" (jawab bu tiur dan w melihat raut mukanya yang merah,

w sendiri hampir ga percaya bahwa ia suka ngeliat film2 kaya gitu soalnya selain baik ia pun di sekolah ke bagian jadi urusan BK yang biasanya selalu menasehati serta melarang anak2 dari pergaulan bebas n hal2 negatif termasuk melarang melihat film2 tidak senonoh)...ia pun mendekati w n berkata "ar please ya jangan banyak ngomong ke anak2 soalnya ibu malu klo anak2 tau ibu suka liat film gituan" ya bu nyantai ja (jawab w) knapa ibu hrus malu ibu juga manusia yang punya hasrat jadi wajar klo melakukan hal seperti ni bahkan saya sering melihat film kaya ginian sama teman2 (tambah w) lalu ia pun bermaksud mengambil cd film tersebut dari cd room.

tetapi ketika ia hendak mengambil cd tanpa terasa payudaranya nyenggol tangan w yang sedang megang mouse "ops maap bu" ggp ar (jawab nya) kamu dari tadi blm mandi ya "ya bu" (jawab w) pantesan bau n blm ganti baju lagi masih menggunakan pakain seragam basket "ya bu tanggung" (jawab w) "ar kamu tadi ngeliat paha ma bagian dalam pangkal ibu ya, kamu ngeliat Celana dalam ibu kan. ibu tau kok kamu ngeliatin" (katanya) w waktu itu sangat malu n w jawab "ya bu tadi ardi ngeliat dalamn ibu, maf ya bu" gpp kok ar (kata bu tiur) ayo makan kue nya ar "ya bu" kata w sambil w ngambil kue dr meja yang tadi sempat w lepas n karena gugup tak sengaja kue pun jatuh ke lantai serta piringnya pecah n pecahannya mengenai kaki w dan keluarlah darah segar "aduh kamu gpp ar, sini kakimu biar ibu obati" kata bu tiur sambil ia mengambil obat merah..

ia langsung nyuruh w berbaring di kasurnya n di obatilah luka w tersebut dengan memakai obat merah "auw pedih" kata w sambil membalikkan badan n tanpa disengaja kaki kanan w menendang perut bu tiur "auw" kata bu tiur ke sakitan sambil memegang perutnya, w pun spontan membalikkan badan n melihat ke arah bu tiur karena kaget dengan suaranya yang keras "ma maap bu" kata w sambil gugup "ar tolong ambilkan minyak telon di lemari" kata bu tiur n w pun langsung berdiri n membuka lemari yang ada dikamar tersebut sambil mengangkat kaki yang terkena pecahan piring "ya disitu ar dkt baju warna hijau" (kata bu tiur) lalu w pun melihat ada minyak telon "tolong ar bawa sini n maap usapkan ke perut ibu" katanya sambil membaringkan badan di tempat tidur,

dengan malu w cepat mendekatinya tetapi w ga berani tuk membalurkan minyak telon tersebut ke perutnya, tetapi dengan cepat ia pegang tangan w n di taruh di perutnya serta bicara "cepat buka minyak telon itu n kamu usapkan di perut ibu" lalu saya buka tutupnya "cepaat donk ar" kata bu tiur sambil sedikit menyingkapkan tangtopnya lalu w pun dg cepat mengusapkan ke perutnya dan tanpa disadari tangan bu tiur memegang tangan w "aga ke dalam ngusapnya" katanya sambil menyingkap tangtop lebih lebar lagi dan keliatanlah BH berwarna krem, w pun menurut mengusapkan minyak telon sesuai permintaannya tetapi w merasa bahwa ada yang masuk ke dalam celana kolor basket w,

ternyata yang masuk tersebut adalah tangan bu tiur "bu ngapain" kata w sambil malu " ibu ngeliat dari tadi kelamin kamu tegak terus" jawabnya sambil ia bangun n mengeluarkan tangannya dari dalam celana w tetapi tangan tersebut yang baru keluar dari celana w dengan cepat memeluk w dibantu dengan tangan kirinya, dipeluknya w erat2 dan tanpa sadar ia mencium dada w "keringat kamu bau sekali ar" (katanya) " bu ngpaian" jawab w sambil gugup tetapi dalam hati w sangat ingin membalas pelukannya. ia melepaskan pelukannya dan tanpa ku duga ia mendorong w sehingga badan w rebah di kasur n dengan cepat ia menindih badan w serta mencium bibir w,

w yang waktu itu gugup akhirnya membalas ciumannya dan lidah bu tiurpun mencari-cari lidah w...hampir 3 menit kami saling berciuman bibir n saling beradu lidah lalu bu tiur duduk tepat di atas kontol w, otomatis kontol w yang dari tadi dah bangun mendadak mengeras dan terasa nikmat apalagi ia menambah dengan sedikit goyangan, kedua tangannya membuka baju w n setelah terbuka baju w dia langsung menjilati susu w lalu ia duduk dekat telapak kaki w...karena w waktu itu masih berseragam pakaian basket maka iapun dengan cepat membuka celana w berikut CDnya

bersamaan n tanpa komando ia mengulum kontol w, dijilati, dikulum dan disedotnya berulang2 sehingga w menggelinjang ke gelian dan badan w terasa panas dingin serta bercampur perasaan yang enak dahsyat dan crot crot crot keluarlah sperma dri kontol w dan oleh bu tiur di tampung di tangannya serta di usap2nya pada muka "tau ga ar klo sperma perjaka tu bikin awet muda" katanya sambil mengulum kontol w lagi, otomatis kontol w yang tadi sempat lemas jadi tegak lagi. iapun melakukan seperti yang tadi ia lakukan yaitu menjilat, mengulum,menyedot serta mengocok kontol w...

tp kali ini karena mungkin tadi dah keluar sperma w mampu bertahan lama, bu tiurpun lalu mencium bibir w lagi dan kali ini w memberanikan diri meremas kedua payudaranya ya gede...w remas2 sambil bibir kita saling bercumbu "ar bukain celana dan CD ibu donk" lalu w bangun n menuruti permintaanya dan ia pun berdiri di depan w n w langsung melorotkan celana serta CD nya, ia duduk lagi n mendorong w lagi sehingga w tiduran di kasur n dengan cepat ia menjilati kontol w lagi sehingga kontol w tambah tegang "ar kontol kamu kecil amat sih tp panjang" katanya sambil ia memegangi kontol w dan mengarahkannya ke lubang vaginanya..

otomatis dengan posisi ia di atas n karena ia belum begitu banyak mengeluarkan cairan karena blm sempat w rangsang kontol w terasa sakit bangt "buu jangan dulu dimasukkan, ardi sakit" tp ia tak mendengarkan perkataan w bahkan ia makin mendorong supaya kontol w bisa masuk ke lubang vaginanya tp tak lama kemudian terasa licin kontol w dan bles perlahan tp pasti kontol w masuk semuanya, la langsung menaik turunkan pantatnya sambil bergoyang dan lalu "aduh ar ibu ga kuuuat ahhhhhhhhhhhhh ohhhhhhhhhh, kamu remas donk payudaraa ibu" lalu w remas payudaranya n kerasa kontol w da yang membanjiri ternyata bu tiur orgasme...

ia pun terdiam dulu dan menatap w kemudiaan melanjutkannya menaik turunkan serta menggoyangkan pantatnya lagi dan 5 menit kemudian ia berkata "ar ibu mau keluar lagi aaaaaaa h ahhhhhhhhh ooooooooooh" lalu kontol w terasa da cairan dan dari dalam dan ternyata ia orgasmen yang kedua, ia lalu diam dengan kontol w masih tertancap di lubang vaginanya "ar kamu belum mau keluar" belum bu (jawab w,ya mo cepat keluar gimana soalnya tadi w ketika sebelum latihan minum minuman penambah stamina serta sebelum pertandingan basket w dikasih kuning telur ayam kampung serta produk minumanan MLM apalagi tadi w sempat keluar sperma jadi w pikir sekarang w siap walopun harus 3 jam.

pikir w dalam hati)...lalu ia beranjak "ar ibu dah ga kwat lemas sekarang giliran kamu ya di atas" lalu ia tiduran n w bangun sambil membuka kedua pahanya n dipeganglah paha bu tiur oleh w sehingga kakinya hampir sampai ke kepalanya "aduh ar sakit donk" tp w ga mendengarkan perkatannya dan dengan cepat w masukkan kontol w ke vaginanya, di dorong n dimaju mundurkan dengan perlahan sambil w hitung dalam hati n bu tiurpun ngicau tidak karuan "waduh enak ar aaaaaaa h oooh" w pun mempercepat gerakaan memaju mundur pinggul w dan w dengan terikan kecil bu tiur "aaaaaaaaaaaaaau ooooooooooo aaaaaaaaaaaah aaaaaaaaauh ibu keluar lagi" dan cairan pun membanjiri lubang vaginanya tp w ga berhenti dan justru lebih bersemangat menggenjot bu tiur dan lebih di percepat gerakannya, ia pun ngicau ga karuan "ar berenti dulu ibu sakit ga kwat,

ibu lemas sayank" tp w ga mempedulikan perkatannya dan terus w genjot sampai akhirnya pas dalam hati w hitungan banyak genjotan w dah 175, w pun melepaskan kontol w yang terbenam di vaginanya n berkata "ibu yang bilang katanya kontol saya kecil, bu kontol saya emank kecil tp panjang, bu ayo sekrang nungging" lalu ia pun nurut dan nungging dengan posisi kaki kanan nginjak lantai dan kaki kiri di lipat di kasur serta kepalanya mengenai kasur, lalu w pun meraba2 vaginanya yang halus dan mengusap2 bulunya yang rapi dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanan memegang kontol w

sambil mengarahkan ke lubang vagina dan bless kontol w pun dah masuk ke vaginanya lagi dan slep slep slep suara genjotan kontol w yang tercampur dengan cairan dr bu tiur..."ar ibu lemas sayang, ah ah ah i b u mau keeeluar lagi" dan terasa cairan hangat menganai kepala kontol w dan bu tiurpun terkulai lemas dan hampir saja jatuh ke lantai tp w segera memegangi badannya sambil di remas2 payudaranya sehingga ia pun ga jadi jatuh...

w baringkan dia di kasur n terlihat wajahnya pucat pasi n bahkan matanya melek serta memeknya berdenyut "ar kmu kwat sekali, ibu dah ga kwat udah ja ya" mendengar perkataan begitu spontan saja w buka lagi pahanya dan bles bles bles kontol w dengan mudahnya dimasukkan ke vaginanya n w ngeliat mata bu tiur merem "ar ibu dah ga kuat sayang, udah donk cepat keluarin" tp mendengar perkataan bu tiur seperti itu w makin bernafsu dan w hitung kembali genjotan w dan baru saja sampai hitungan 98 bu tiur dah menjerit "aauuuh auw auuuh ibu mau keluar lagi" dan keluarlah cairan tercampur cairan tadi yang dah lengket dan berwarna putih,

w pun mencabut kontol w dan w melihat kontol banyak serat2 putih ternyata serat putih tersebut adalah cairan bu tiur yang terkena gesekan kontol w sehingga jadi sedikit lengket kaya serat....bu saya masih pengen karena sya mau keluar dulu, klo ga keluar sampai kapanpun akan saya lakukan "jangan ar, ibu mohon jangan ibu dah ga kwat sakit..kamu kayanya dah sering melakukan hal ginian ya" ibu tau si rahmawati sekretaris kelas dan si ningrum bendahara kelas itu keduanya dah saya dapat perawannya (jawab saya) "ibu kira kamu masih perjaka ar" hehe sambil ketawa lalu w ngambil hanbody yang ada dmeja dan w balurkan ke liang anus bu tiur "jangan ar ibu sakit"

tp w ga ngedengerin perintahnya dan bahkan dengan cepat w pegang kontol w dan diarahkan ke anusnya dan aaah terasa sakit kontol w ketika dimasukkan ke anusnya bu tiur dan bu tiurpun "jangan ar jangan, ibu mohon jangan ibu ga kwat sakit" tp w justru semakin brutal dan bless hampir semua kontol w masuk di anusnya dan sedikit demi sedikit w genjot...nampak keliatan bu tiur bibirnya bergetar dan matanya terpejam, hampir kurang lebih 30 menit w genjot anusnya dan karena w dah merasa pegal dg posisi genjot anus lalu w keluarka kontol w dari anus bu tiur dan nampak keliatan kontol w terkena benda kuning yaitu kotoran bu tiur dan brott..bu tiurpun kentut,

mungkin terlalu banyak w pompa anusnya jadi angin masuk...mata bu tiur terbuka dan berkata "dah keluar sayang" belum bu (jawab w) dan langsung mengarahkan kontol w ke mulutnya "tolong bu cepat keluarkan sperma ardi" lalu ia duduk dan w berdiri dan mulai menjilati kepala kontol w dan berkata "kotor bngt kontolmu nak" haha itu juga kotoran ibu jd anggap ja itu coklat "dasar kamu tu" lalu dia mulai mengulum kontol w dan w pun yang dah gatal membantu dengan memaju mundurkan gerakan kontol w dan terasa kepala kontol w menyentuh rongga mulutnya....

w pegang kepala bu tiur dan w genjot pantat w serta w maju mundurkan kepalanya, ia pun hanya pasrah dan hampir 60 kali maju mundur kontol w di dalam mulutnya dan bu tiur mengeluarkannya "ar ibu ga kuat mual" terus saya harus gimana, saya mau keluar bu (jawab saya) iapun lalu mengambil hanbody yang tadi sempat w pake ke anusnya lalu di usapkannya diantara dua payudaranya "disini saja na" katanya sambil memegang kedua payudaranya dan w langsung mengayun kontol w dengan memaju mundurkan di antara lipatan kedua payudaranya tetapi tetap saja hampir 30 menit hal tersebut dilakukan kontol w tidak juga mengeluarkan sperma...

lalu w tiduran di kasur n nyuruh bu tiur di atas, karena kondisinya yang sudah lemas ia lalu naek di atas w tapi tidak dengan duduk melainkan memeluk badan w, w pun tidak kehilangan akal lalu w pegang kontol w dengan memakai tangan kiri w dan memasukkan ke vaginanya dan w genjot dengan posisi w di bawah dan nampak terdengar rintihan rasa sakit dari bu tiur, maklum ja vaginanya dah kering dan w paksa kontol w masuk...sebnarnya w juga merasa sdkit kesakitan tp lama kelamaan lancar juga dan "aaaaah oooh sayangn ibu mo keluar lagi" lalu iapun orgasme lagi....

w langsung menggulingkan bu tiur tuk tiduran lagi dan w menyuruh dirinya mengulum kontol w lagi, iapun nurut dan dikulumnya kontol w sambil di gigit2 kecil dan tak lama kemudian crot crot crot tiga tembakan dari kontol w tepat mengenai rongga bu tiur dan bu tiurpun melepaskannya serta "o o o ia mabok, ar ibu ga kwat mual o o o" seluruh makan yang ada diperutnya ia keluarkan di lantai kamarnya dan w hanya bisa tersenyum...dah ya bu kata w sambil menepuk pantatnya dan mencubit payudaranya, tak terasa saya melihat jam yang ada di dinding tembok kamar bu tiur n terlihat jam 10 mlm...

ternyata hampir 4 jam lebih kami melakukan sek dan karena dah kemalanan sayapun ikut nginap di kostan bu tiur dan selang satu jam kemudian saya melakukannya lagi ketika bu tiur sedang tidur dan ia hanya bisa membuka matanya dengan pasrah dan saya melakukan 3x sampe pagi dan saya ga tidur..tetapi paginya bu tiur tidak bisa bangun dan dia minta saya memasakkan air hangat, sayapun nurut dan masak air hangat serta membuatkan teh manis dan diberikan ke dia...

setelah minum teh manis ia mulai bisa bangun dan mandi dengan menggunakan air hangat tetapi ia tidak mengetahui bahwa saya belum mandi dan ketika ia brs mandi saya tarik handuknya dan qt melakukannya lagi walopun bu tiur bilang jangan..akhirnya saya tidak sekolah di pagi itu dan bu tiurpun tidak ngajar dan sorenya saya pulang kerumah dan bu tiur sudah mulai keliatan bisa bangun tetapi ia hanya bisa makan baso dan blm mau makan nasi walopun dah saya belikan dari warteg dekat kostannya....

kagak mual gimana wong kontol saya banyak kotoran dari anusnya n dia hisap kembali pake mulutnya, dan ternyata bu tiur ngomong kalo ia pernah melakuka ml dengan temannya ketika sma tp cuma sebanyak 5 tusukan karena cowonya dah keburu keluar.....

Dan setelah kejadian itu bu tiurpun sering minum jamu kuat dan sering mengundang saya ke kostannya tu melakukan sex lagi dan sayapun tuk menjaga stamina tetap berolahraga serta sering mengonsumsi madu, jahe, kunyit dan gula jawa bahkan sampai sekrang saya sudah kuliah ia selalu saya genjot memeknya walopun sekrang ia sudah punya suami.....sekrang ia sudah menjadi pns gol IVa dan gajinya lumayan gede di jakarta tu dan iapun mendapatkan dana sertifikasi guru jadi sebagian uangnya dipake tuk biaya kuliah saya....sampai malm inipun saya ngetik cerita ini ia baru saya genjot,

Minggu, 27 Maret 2016

Istri Berjilbab Selingkuh Dengan Tukang Koran

Cerita Sex | Istri Berjilbab Selingkuh Dengan Tukang Koran

Cersex Cerita Sex 2015, Cerita Sex Terbaru 2015, Cerita Dewasa, Cerita Mesum – Cerita Sex: Istri Berjilbab Selingkuh Dengan Tukang Koran - Terus terang tak pernah aku berpikir bisa berbuat seperti ini sebelumnya. Di kalangan masyarakat komplek perumahan yang kutinggali, aku termasuk ibu rumah tangga yang alim dan terhormat. Aku sangat mencintai suamiku, Mas Wardi yang berusia 38 tahun, cukup ganteng, punya jabatan pula (dia adalah seorang insinyur dan manager dari sebuah perusahaan konstruksi).
cerita-sex-istri-berjilbab-selingkuh-dengan-tukang-koranCerita Sex: Istri Berjilbab Selingkuh Dengan Tukang Koran
Aku sendiri Ani, 32 tahun, cukup cantik, bahkan menurut tetanggaku aku sangat cantik, hingga mereka bilang aku mirip Ussy Sulistiowati, itu lho pembawa acara KDI yang berpasangan dengan Ramzi di stasiun televisi TPI. Setiap keluar rumah, aku selalu memakai jilbab panjang yang tersampir hingga pinggang, lengkap dengan jubah panjang yang menutupi seluruh tubuh. Aku pun aktif di pengajian-pengajian yang sering diadakan di sekitar rumahku.Memang kuakui aku agak kesepian.
Sejak 5 tahun perkawinan, kami belum juga dikaruniai anak. Saat-saat suami tak di rumah aku sering khawatir dan cemburu, takut dia mencari perempuan lain yang bisa memberikan anak. Demikian pula saat suami sedang sibuk atau lelah dan tak banyak ngomong, aku sudah cepat curiga dan cemburu pula. Aku sering membesarkan hati sendiri, bahwa tak ada yang kurang dari diriku. Pakaian islami, tubuh sintal, kulit putih, ukuran payudara 36B, pantat pun masih montok, tak mungkinlah suamiku mencari wanita lain di luar sana.
Demikianlah pada suatu ketika karena aku ada sedikit gangguan kesehatan, aku pergi berobat ke sebuah p***klinik posyandu yang tidak jauh dari rumahku. Biasanya suamiku sendiri yang mengantar ke RS Medika Kuningan, tetapi karena sedang tugas keluar kota jadi aku harus ke dokter sendiri. Hari itu aku memakai jubah panjang yang berwarna putih serta jilbab berwarna merah muda yang juga panjang.Saat aku turun dari angkot (kendaraan umum) nampak di ruang tunggu posyandu sudah penuh orang. Tetapi aku santai saja karena memang tak ada urusan yang menunggu sehingga harus buru-buru. Mas Wardi, keluar kota untuk 1 minggu sejak kemarin pagi. Aku juga tak perlu masak memasak. Kami berlangganan makanan dari tetangga yang mengusahakan catering.Sesudah beberapa saat menunggu, aku berasa kepingin ke toilet untuk kencing.
Sesudah melalui lorong p***klinik yang cukup panjang dan kemudian deretan pintu toilet untuk lelaki aku sampai ke toilet perempuan.Pada saat inilah peristiwa itu terjadi hingga melahirkan cerita ini. Tanpa sengaja saat melewati toilet lelaki aku menengok ke sebuah toilet yang pintunya menganga terbuka. Aku langsung tertegun dan sangat kaget seakan tersengat listrik. Kusaksikan seorang lelaki sedang berdiri kencing dan kulihat jelas pancuran kencingnya yang keluar dari kemaluannya yang nampak tidak tersunat.Yang membuat aku tertegun adalah kemaluan lelaki itu. Aku anggap sungguh luar biasa gede dan panjang. Dalam pandangan yang singkat itu aku sudah berkesimpulan, dalam keadaan belum tegang (ngaceng) saja sudah nampak sebesar pisang tanduk. Aku tak mampu membayangkan sebesar apa kalau kemaluan itu dilanda birahi dan ngaceng. Aku masih tertegun saat lelaki itu menengok keluar dan melihat aku sedang mengamatinya. Entah sengaja atau tidak, dia menggoyang-goyangkan kemaluannya itu. Mungkin untuk menuntaskan kencingnya.
Aku cepat melengos. Aku malu dikira sengaja untuk melihatinya. Dan aku juga malu pada diriku sendiri, sebagai istri ataupun wanita sebagaimana yang aku gambarkan di atas tadi. Tetapi entahlah. Barangkali lelaki tadi telah sempat melihat mataku yang setengah melotot melihat kemaluannya. Aku sendiri jadi resah. Hingga sepulang berobat itu perasaanku terus terganggu.Aku akui, oleh sebab peristiwa itu selama aku menunggu panggilan dari petugas p***klinik, pikiranku terus melayang-layang. Aku tak mampu menghilangkan ingatanku pada apa yang kusaksikan tadi. Mungkin aku tergoda. Dan tidak sebagaimana biasanya, libidoku terganggu. Bayangan akan seandainya kemaluan sebesar itu menembusi vaginaku terus mengejar pikiranku. Jantungku terus berdegup kencang dan cepat.
Entah apa yang kumaui kini. Kenapa aku jadi begini?! Seorang Ani Nurul Hidayah yang cantik, terhormat, dan alim tak boleh berpikir seperti ini !Bahkan kini aku mulai mencari-cari, siapa sebenarnya lelaki itu. Kutengok-tengok di antara pengunjung yang berada di ruang tunggu dan juga sepintas yang ada di teras dan halaman kebun, namun aku tak pernah menjumpainya lagi.Khayalanku bahkan terus bergerak menjadi demikian jauh. Kubayangkan seandainya kemaluan macam itu berdiri tegak macam Tugu Monas. Dan aku berada di dekatnya hingga hidungku disergap aroma kelelakiannya sambil aku membayangkan menjilati kemaluan tegak itu. Ahh.. Tanpa sengaja tanganku memilin puting susu dari balik jilbab panjangku. Rasa gatal kurasakan pada ujung-ujung pentilku, begitu hebat.
2 hari kemudianAku sedang menyirami kembang di halaman saat aku dengar tukang pengumpul koran lewat depan rumahku, “Koran bekas.. Korraann…” teriakannya yang khas.Sudah lebih dari 3 bulan koran bekas numpuk dekat lemari buku. Aku pikir kujual saja untuk mengurangi sampah di rumah.
Tanpa banyak pikir lagi,”Bang, tunggu, saya punya koran bekas, tuhh…” sambil aku beranjak memasuki rumah untuk mengambilnya.Namun ternyata koran sebanyak itu cukup berat. Kuputuskan, biar si Abang itu saja yang mengambilnya. Kusuruh dia masuk sambil sekalian bawa timbangannya. Sesudah mengikatnya dengan rapi dan menimbangnya, dia memberikan Rp. 10.000, padaku untuk harga koran itu.
“Terima kasih, Bu..”Dan aahh.. Kurang ajar bener nih Abang. Saat menyerahkan uang di ruang tamu rumahku itu tangannya setengah meraih dan kurasakan hendak meremas tanganku. Aku tarik secepatnya dan.. Aku kaget. Bukankah ini lelaki yang kulihat di p***klinik kemarin. Orang yang telah membuat jantungku berdebar keras-keras. Semula aku hendak marah, namun kini ragu. Hatiku bicara lain. Bukankah dia yang telah mampu membuat aku resah gelisah. Bu Ani yang alim ini kini tertegu penuh birahi di hadapan seorang kuli pengumpul Koran bekas.Tak terelakkan mataku mencari-cari. Mataku menyapu pandang pada tubuhnya. Berbaju kaos oblong sisa kampanye Pilpres I yang berlogo salah satu calon presiden itu, aku memperhatikan gundukan menggunung pada selangkangan yang bercelana jeans kumel. Namun bila dilihat lebih jelas lagi, ternyata Abang ini bersih dan.. Sangat jantan.
“Haahh… rasanya saya pernah lihat Abang ini, deh,” begitu aku berpura kelupaan.Dia melihati aku dengan pandangannya yang tajam menusuk. Terus terang aku jadi takut dan bergidik. Mau apa dia ini?
Dan yang terjadi adalah langkah pasti seorang pejantan,”Yaa.. Aku melihat ibu di p***klinik itu, khan. Waktu itu ibu menengok aku yang sedang kencing?!”
Aku nggak setuju dengan tuduhannya itu. Namun apa sih artinya. Toh terbukti dia telah menggetarkan jiwaku. Dan dengan penuh percaya diri yang disertai senyumannya yang mesum dia mendesah berbisik..”Aku sering berselingkuh dengan perempuan di luar istriku, Bu. Aku tahu kebanyakan perempuan suka dengan apa yang aku punya. Aku sangat tahu, Bu,” dengan bisik desah serak-seraknya tanpa ragu dia membanting dan merobek-robek harga diriku. Dan yang lebih hebat lagi.”Nih….. Ibu mau lihat?,” tanpa ragu lagi di cepat membuka celananya dan mengeluarkan kemaluannya yang masih belum tegak berdiri.
Namun aku sekarang menjadi sangat ketakutan.Bagaimana seandainya dia bukan hanya menarik hati saja tetapi juga berbuat jahat atau kejam atau sadis padaku. Apa jadinya? Ahh, dia telah melumpuhkan pertahanan diri ku yang berjilbab panjang ini.”Nggak, Bang.. Cukup. Terima kasih.. Sudah tinggalkan saya.. Tinggalkan rumah ini,” kataku panik, cemas, takut dan rasanya pengin nanis atau minta tolong tetangga.Tetapi semuanya itu langsung musnah ketika tanpa terasa tanganku telah berada dalam genggamannya dan menariknya untuk disentuhkan dan digenggamkan ke batang kemaluannya yang kini telah bangkit membusung, dengan sepenuh liku ototnya, dengan semengkilat bening kepalanya, dengan searoma lelaki yang menerpa dan menusuk sanubariku.
“Lihat dulu, Bu.. Jangan takut.. Aku nggak akan menyakiti ibu, koq,” bisiknya setengah bergetar, terdengar begitu penuh pengalaman dan sangat menyihir. Dan aku benar-benar menjadi korban tangkapannya seperti rusa kecil dalam terkaman singa pemangsanya.”Lihat dulu neng…” sekali lagi diucapkannya.Kali ini dengan tangannya sambil meraih kemudian menekan bahuku untuk bergerak merunduk atau jongkok. Dan sekali lagi aku menjadi begitu penurut. Aku berjongkok. Dan kusaksikan apa yang memang sangat ingin kusaksikan dalam 2 hari terakhir ini.
Aku yang masih mengenakan jilbab panjang berwarna hitam ini kini tengah berhadapan langsung dengan kemaluan seorang pria yang bukan suamiku, dan aku tengah terangsang.Ini bukan saja pesona. Ini merupakan sensasi bagi aku, Ibu Ani yang santun dan alim, istri manager yang juga insinyur itu. Kini aku bergetar. Dengan jantungku yang berdegup-degup memukul-mukul dada mataku nanar menatap kemaluan lelaki lain. Sungguh aku terpesona. Kemaluan itu nampak sangat ‘ngaceng’ bak laras meriam yang lobangnya mengarah ke wajahku. Aku menyaksikan lubang kencing yang menyihir libidoku. Aku menyaksikan ‘kontol’ yang dahsyat. Aku langsung lumpuh dan luluh. Aku terjerat kelumpuhanku.
Demikianlah pula saat kusaksikan ujung meriam itu mendekat, mendekat, mendekat hingga menyentuh pipiku, hidungku dan bibirku. Yang kemudian kudengar adalah sepertinya ‘suara jauh dari angkasa’ yang penuh vibrasi,”Jilat, neng jilbab, isep. Banyak koq ibu-ibu pengajian yang sudah menikmati ini juga. Isep kontolku, neng. Aku ingin merasakan bibir neng jilbab yang sangat cantik dan seksi ini. Aku ingin merasakan isepan mulut neng yang pake jilbab panjang ini”Tangan kanannya menekan kepalaku yang masih berbalut jilbab dan tangan kirinya mengasongkan ‘kontol’nya ke mulutku. Bagaimana aku mampu mengelak sementara aku sendiri serasa lumpuh sendi-sendiku. Aku merasakan ada asin-asin di lidahku.
Aku tersadar. Aku jadi sepenuhnya sadar namun segalanya tengah berlangsung. Aku tak mampu menghindar, baik dari kekuatan fisikku maupun dari tekad yang dikuasai rasa bimbang.Tidak lama. Mungkin baru berlangsung sekitar 1 atau 2 menit saat ‘kontol’ itu terasa semakin mengeras dan memanas. Mulutku penuh dijejali bongkol kepalanya yang menebar rasa asin itu. Sambil berdiri mengangkangi aku yang jongkok di depannya si Abang dengan sangat kuat mendorong-dorong kepalaku dan menggoyangkan pinggulnya mendorong dan menarik ‘kontol’nya ke mulutku. Lagi, lagi, lagi. Hingga nyaris membuatku tersedak. Rasanya ujung ‘kontol’ itu telah merangsek maju mundur ke gerbang tenggorokanku.Kedutan-kedutan besar yang disertai semprotan-semprotan lendir kental yang hangat penuh muncrat ke haribaan mulutku. Aku tahu persis, si Abang telah menumpahkan air maninya ke mulutku.
Dan kemudian yang tak kuduga sebelumnya adalah saat dia memencet hidungku hingga dengan ngap-ngapan aku terpaksa menelan tuntas seluruh cairan kentalnya dan membasahi tenggorokanku.Sepertinya aku minum dan makan kelapa muda yang sangat muda. Lendirnya itu demikian lembut memenuhi mulut untuk kukunyahi dan terpaksa menelannya. Bahkan pada suamiku aku tak pernah merasakan macam ini. Rasanya aku akan jijik dan tak akan pernah melakukannya pada Mas Wardi.Aku masih tertegun dan setengah bengong oleh rasa yang memenuhi rongga mulutku saat dia menggelandangku ke kamar tidurku.
Dengan tenaga kelelakiannya dia angkat dan baringkan tubuhku ke ranjang pengantinku. Entah kekuatan apa, aku tak mampu mengelakkan apa yang si Abang ini perbuat padaku. Dia lepasi busanaku. Dia tarik hingga robek jubahku. Demikian pula pakaian dalamku. Namun yang aneh, dia menyisakan bakutan jilbab panjang berwarna hitam tetap menempel di kepalaku.Dia renggut BH-ku seketika hingga aku juga yakin kancing-kancingnya lepas. Dan tak ayal pula di renggut celana dalamku. Dia ciumi celana itu sambil menebar senyuman birahi dari gelora syahwatnya yang sedang terbakar berkobar. Kemudian rebah menindih tubuh telanjangku.
“Neng muslimah, biar aku buat neng ketagihan yaa.. Nikmati kontolku neng. Mahal nih. Aku tak mau sembarang ibu-ibu aku layani. Aku hanya milih-milih saja,” begitu suara orang yang dilanda prahara birahi sambil tangannya meremasi pinggul kemudian bokongku sementara bibirnya yang demikian tak terawat nyosor untuk melumat bibirku. Aku berusaha menolaknya. Rasa jijik dan enggan menderaku.Namun sasaran berikutnya benar-benar membuat aku menyerah. Dia ‘kemot-kemot’ pentil susuku. Dia gigiti dagingnya. Entah berapa lama dia isepin dan tinggalkan cupang-cupang kotor pada seluru bidang dadaku, leherku, bahuku, ketiakku. Kemudian juga turun keperut, ke selangkangan, ke pahaku. Adduuhh.. Ini sungguh sangat surgawi. Kenikmatan hubungan seksual yang belum pernah aku dapatkan dari suamiku.Dan ketika puncak birahinya datang, si Abang ini naik merangsek dan menindih kembali tubuhku.
Kurasakan ‘kontol’nya mulai menggosok-gosok paha dan selangkanganku. Aku sudah benar-benar terbius. Dorongan nafsu birahiku sudah berada di ambangnya. Aku sudah tak mampu lagi menahannya. Kini desah, rintih, jerit tertahan keluar dari mulutku dan memenuhi kamar pengantinku yang sempit ini,”Tolonng baang.. Ayoo, Bang.. Aku sudah nggak tahaann.. Toloong.. Enak bangeett baang.. Aku cinta kontol abaang.. Biar aku minum lagi pejuh aba nanti yaa…” kuraih kemaluan besar itu dengan cepat dan kutuntun untuik menembusi kemaluanku yang sudah sangat menantinya.Masih dalam upaya penetrasi, dimana ujung ‘kontol’ dahsyat itu sedang menerpa-terpa bibir kemaluanku ketika aku meraih orgasme pertamaku.
Aku kembali menjerit dan mendesah tertahan. Kulampiaskan nafsu syahwatku. Kurajam pundak si Abang dengan cakarku. Kuhunjamkan kukuku ke dagingnya. Rasanya kemaluanku demikian mencengkeram untuk mempersempit kepala kemaluan itu menembusinya. Namun rasa gatal ini sangat dahsyat. Si Abang cepat menerkam bibirku sambil mendesakkan kontolnya dengan kuat ke lubangku.Begitu blezz.. Aku langsung diterpa orgasme keduaku. Ahh.. Inikah yang disebut orgasme beruntun? Hanya selang 10 detik aku mendapatkan kembali orgasmeku.Ternyata memang inilah.
Dalam hujan keringat yang menderas dari tubuhku dan tubuhnya selama 2 jam hingga jam 4 sore, aku mendapatkan orgasme beruntunku hingga sekitar 10 atau 12 kali. Aku tak mungkin melupakan kenikmatan macam ini. Mungkin aku tertidur karena puas dan lelah yang kudapatkan.Aku terbangun saat kupingku mendengar telpon berdering. Aku bangun dan lari untuk mengangkatnya,”Jeng Ani, apa kabar..? Sehat? Aku sedang berada di pusat kerajinan di Balikpapan, nih. Banyak barang-barang artistik disini. Pasti kamu senang. Mau dibeliin apa?,” demikanlah kebiasaan suamiku kalau bertugas keluar kota. Cerita Sex 2015

Dia selalu sempatkan mencari barang-barang kerajinan asli setempat. Dia tahu aku sangat menyenangi barang-barang macam itu. Kasihan, sementara dia bekerja keras jauh dari rumahnya, dia telah kehilangan permatanya..Ternyata dengan gampang aku telah meninggalkannya dalam selingkuhku dengan si Abang. Masih pantaskah aku menjadi istri yang alim dan terhormat?Kulihat si Abang telah pergi. Mungkin sebelum aku terbangun tadi. Tumpukkan koran itu telah dibawanya. Kulihat barang-barangku yang lain tak ada yang berubah dari tempatnya.
Ah, terkadang kita cepat curiga dengan orang lain yang kelasnya se-akan dibawah kita.Aku masih termangu hingga sore mengendap dan menggelap. Bibir dan dinding kemaluanku masih terasa pedih. Aku nggak tahu. Aku ini menyesal atau tidak atas selingkuh yang telah aku perbuat. Bahkan aku juga lupa Mas Wardi mau belikan apa tadi?! Yang aku mencoba mengingatnya hanyalah sekitar 10 atau 12 kali aku telah meraih orgasme dalm berasyik masyuk sepanjang 2 jam dengan Abang pengumpul koran bekas tadi. Mungkin itu akan menjadi rekor seumur hidupku. – Cersex Cerita Sex 2015, Cerita Sex Terbaru 2015, Cerita Dewasa, Cerita Mesum

Cerita Dewasa Hot Seks saat kunci tertinggal


Cerita Dewasa HotSeks saat kunci tertinggal-Namaku Hendriansyah, biasa dipanggil Hendri. Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Pariwisata sambil bekerja di sebuah hotel bintang lima di Denpasar, Bali. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas II SMA, di kota Jember, Jawa Timur.

Saat itu aku tinggal di sebuah gang di pusat kota Jember. Di depan rumahku tinggalah seorang wanita, Nia Ramawati namanya, tapi ia biasa dipanggil Ninik. Usianya saat itu sekitar 24 tahun, karena itu aku selalu memanggilnya Mbak Ninik. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah departemen store di kotaku. Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron Sarah Vi, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang sebahu. Namun yang paling membuatku betah melihatnya adalah buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.

Keindahan tubuh Mbak Ninik tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu. Bahkan jika Mbak Ninik memintaku mencium pantatnya akan kulakukan. Satu hal lagi yang membuatku betah melihatnya adalah bibirnya yang merah. Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.

Setiap pagi saat menyapu teras rumahnya, Mbak Ninik selalu menggunakan kaos tanpa lengan dan hanya mengenakan celana pendek. Jika ia sedang menunduk, sering kali aku melihat bayangan celana dalamnya berbentuk segi tiga. Saat itu penisku langsung berdiri dibuatnya. Apalagi jika saat menunduk tidak terlihat bayangan celana dalamnya, aku selalu berpikir, wah pasti ia tidak memakai celana dalam. Kemudian aku membayangkan bagaimana ya tubuh Mbak Ninik jika sedang bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap pagi, dan selalu penisku berdiri dibuatnya. Bahkan aku berjanji dalam hati jika keinginanku terkabul, aku akan menciumi seluruh bagian tubuh Mbak Ninik. Terutama bagian pantat, buah dada dan vaginanya, akan kujilati sampai puas.

Malam itu, aku pergi ke rumah Ferri, latihan musik untuk pementasan di sekolah. Kebetulan orang tua dan saudaraku pergi ke luar kota. Jadi aku sendirian di rumah. Kunci kubawa dan kumasukkan saku jaket. Karena latihan sampai malam aku keletihan dan tertidur, sehingga terlupa saat jaketku dipakai Baron, temanku yang main drum. Aku baru menyadari saat sudah sampai di teras rumah.

"Waduh kunci terbawa Baron," ucapku dalam hati. Padahal rumah Baron cukup jauh juga. Apalagi sudah larut malam, sehingga untuk kembali dan numpang tidur di rumah Ferri tentu tidak sopan. Terpaksa aku tidur di teras rumah, ya itung-itung sambil jaga malam.
"Lho masih di luar Hen.."
Aku tertegun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Ninik baru pulang.
"Eh iya.. Mbak Ninik juga baru pulang," ucapku membalas sapaannya.
"Iya, tadi setelah pulang kerja, aku mampir ke rumah teman yang ulang tahun," jawabnya.
"Kok kamu tidur di luar Hen."
"Anu.. kuncinya terbawa teman, jadi ya nggak bisa masuk," jawabku.
Sebetulnya aku berharap agar Mbak Ninik memberiku tumpangan tidur di rumahnya. Selanjutnya Mbak Ninik membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitaan. Sebab setelah dipaksa-paksa pintunya tetap tidak mau terbuka. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan.

"Kenapa Mbak, pintunya macet.."
"Iya, memang sejak kemarin pintunya agak rusak, aku lupa memanggil tukang untuk memperbaikinya." jawab Mbak Ninik.
"Kamu bisa membukanya, Hen." lanjutnya.
"Coba Mbak, saya bantu." jawabku, sambil mengambil obeng dan tang dari motorku.
Aku mulai bergaya, ya sedikit-sedikit aku juga punya bakat Mc Gayver. Namun yang membuatku sangat bersemangat adalah harapan agar Mbak Ninik memberiku tumpangan tidur di rumahnya.

"Kletek.. kletek…" akhirnya pintu terbuka. Aku pun lega.
"Wah pinter juga kamu Hen, belajar dari mana."
"Ah, nggak kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver," ucapku bercanda.
"Terima kasih ya Hen," ucap Mbak Ninik sambil masuk rumah.
Aku agak kecewa, ternyata ia tidak menawariku tidur di rumahnya. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Ninik keluar dan menghampiriku.
"Tidur di luar tidak dingin. Kalau mau, tidur di rumahku saja Hen," kata Mbak Ninik.
"Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja, sudah biasa kok, "jawabku basa-basi.
"Nanti sakit lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo."
Akhirnya aku masuk juga, sebab itulah yang kuinginkan.

"Mbak, saya tidur di kursi saja."
Aku langsung merebahkan tubuhku di sofa yang terdapat di ruang tamu.
"Ini bantal dan selimutnya Hen."
Aku tersentak kaget melihat Mbak Ninik datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.
"Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju," ujarku.
"Oh nggak pa-pa Hen, telanjang juga nggak pa-pa."
"Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa," ujarku menggoda.
"Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat ada di kamarku," kata Mbak Ninik sambil masuk kamar.

Aku tertegun juga saat menerima bantal dan selimutnya, sebab Mbak Ninik hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Ninik. Apalagi ia tidak mengenakan apa-apa lagi di dalam pakaian tidur tipis itu. Aku juga teringat ucapannya kalau selimut yang lebih hangat ada di kamarnya. Langsung aku menghampiri kamar Mbak Ninik. Ternyata pintunya tidak ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Ninik tidur dan pakaiannya sedikit terbuka. Aku memberanikan diri masuk kamarnya.

"Kurang hangat selimutnya Hen," kata Mbak Ninik.
"Iya Mbak, mana selimut yang hangat," jawabku memberanikan diri.
"Ini di sini," kata Mbak Ninik sambil menunjuk tempat tidurnya.
Aku berlagak bingung dan heran. Namun aku mengerti Mbak Ninik ingin aku tidur bersamanya. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. Hal itu membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Ninik yang tertutup kain tipis itu.

"Sudah jangan bengong, ayo sini naik," kata Mbak Ninik.
"Eit, katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek, buka dong kan asyik," kata Mbak Ninik saat aku hendak naik ranjangnya.
Kali ini aku benar-benar kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.
"Ouww, punyamu sudah berdiri Hen, kedinginan ya, ingin yang hangat," katanya.
"Mbak nggak adil dong kalau hanya aku yang bugil, Mbak juga dong," kataku.
"OK Hen, kamu mau membukakan pakaianku."
Kembali aku kaget dibuatnya, aku benar-benar tidak mengira Mbak Ninik mengatakan hal itu. Ia berdiri di hadapanku yang sudah bugil dengan penis berdiri. Aku memang baru kali ini tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Ninik penisku sudah berdiri.

"Ayo bukalah bajuku," kata Mbak Ninik.
Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita bugil di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.

Setelah Mbak Ninik benar-benar bugil, tanganku segera melakukan pekerjaannya. Aku langsung meremas-remas buah dada Mbak Ninik yang putih dan mulus. Tidak cuma itu, aku juga mengulumnya. Puting susunya kuhisap dalam-dalam. Mbak Ninik rupanya keasyikan dengan hisapanku. Semua itu masih dilakukan dengan posisi berdiri.

"Oh, Hen nikmat sekali rasanya.."
Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Ninik. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Ninik. Pantat yang padat dan sintal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Ninik yang merah.

"Hen, kamu ahli juga melakukannya, sudah sering ya," katanya.
"Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue," jawabku.
Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Ninik. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbak Ninik. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya. Tanganku juga masih meremas-remas pantat Mbak Ninik. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Ninik.

"Naik ranjang yuk," ucap Mbak Ninik.
Aku langsung menggendongnya dan merebahkan di ranjang. Mbak Ninik tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vagina Mbak Ninik. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Ninik rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Ninik menggeliat keasyikan hingga pahanya sedikit menutup. Aku terjepit diantara paha mulus itu terasa hangat dan nikmat.


"Masih belum puas menjilatinya Hen."
"Iya Mbak, punyamu sungguh asyik dinikmati."
"Ganti yang lebih nikmat dong."
Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Ninik yang agak menutup. Kuraba sebentar bulu yang menutupi vaginanya. Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Ninik.

"Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah.."
"Terus Hen, masukkan sampai habis.. ah.. ah.."
Aku terus memasukkan penisku hingga habis. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Ninik. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur.
"Mbak Ninik.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah.."
Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Itu membuat Mbak Ninik semakin menggeliat keasyikan.
"Oh.. ah.. nikmaatt.. Hen.. terus.. ah.. ah.. ah.."

Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Ninik memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Ninik memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak Ninik. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya.

"Oh.. Mbak Ninik.. nikmaaatt sekali.. hangat dan oh.."
Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali aku meremas-remas buah dada Mbak Ninik. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Ninik.
"Oh Hen punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah.."
"Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah…"
Mbak Ninik rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Ninik mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Ninik disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat.

"Mbak Ninik.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt.."
"Eh.. ahh.. ooohh.. Hen.. asyiiikkk.. ahh.. ennakk.. nikmaaatt.."
Setelah dengan gerakan turun naik, Mbak Ninik melepas penisku. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya. Sebelum kemasukan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Ninik kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.

"Hen, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih," kata Mbak Ninik.
Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku.
"Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan," jawabku.
Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas vagina Mbak Ninik. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.

"Oh.. Aah.. Hen.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Hen.. terus.. lebih keras Hen…"
"Mbak Ninik.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii.."
Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Ninik membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Ninik bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur.Mbak Ninik berkelonjotan, ia memejamkan mata menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga merasakan hal yang sama.

"Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi.."
Kutarik penisku keluar dari lubang duburnya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Ninik yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Ninik.
"Oh, Mbak Ninik.. Mbaak.. nikmat sekali deh.. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat.."
"Kamu juga Hen, penismu hebat.. hangat dan nikmat.."

Kami berpelukan di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi.




"Kamu nggak sekolah Hen," tanya Mbak Ninik.
"Sudah terlambat, Mbak Ninik tidak bekerja."
"Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang.."
Kemudian Mbak Ninik pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Ninik tetap nikmat. Akhirnya pukul 14:30 aku pergi ke rumah Baron dan mengambil kunci rumahku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita.

Kini saat aku kuliah dan bekerja di Denpasar, aku masih sering mengingat saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jember, aku selalu mampir ke rumah Mbak Ninik dan kembali menikmati permainan nikmat. Untung sekarang ia sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Ninik, orang tuaku tidak tahu. Kubilang aku tidur di rumah teman SMA. Sekali lagi ini adalah kisah nyata dan benar-benar terjadi.